Jenderal Andika Perkasa Tak Cuma Dijagokan Jadi Capres 2024, Pengamat: Layak Jabat Menteri Jokowi
Selain dijagokan maju sebagai Capres 2024, Jenderal Andika Perkasa ternyata juga berpeluang jadi menteri Presiden Jokowi. Berikut kata pengamat.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Tak cuma dijagokan maju sebagai Capres 2024, Jenderal Andika Perkasa ternyata juga berpeluang jadi menteri Presiden Jokowi.
Diketahui, Jenderal Andika Perkasa akan segera pensiun dari jabatan Panglima TNI.
Masyarakat pun menyoroti kemana karier Jenderal Andika Perkasa akan berlanjut.
Sebagian masyarakat mendukung Jenderal Andika Perkasa maju di Pilpres 2024.
Namun, ada juga peluang Jenderal Andika Perkasa akan menduduki jabatan menteri di kabinet Presiden Jokowi.
Seperti yang diungkapkan Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib.
Ridlwan mengatakan Jenderal TNI Andika Perkasa layak mengemban amanah menjadi salah satu menteri di dalam kabinet kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Prestasi dan pengalaman Jenderal Andika dapat membantu kerja pemerintahan pada 2023 yang penuh dinamika," kata Ridlwan Habib yang juga pengamat militer dan intelijen tersebut di Jakarta, Senin, melansir dari ANTARA.
Ridlwan Habib menilai kapabilitas sosok Jenderal TNI Andika Perkasa masih dibutuhkan Presiden Joko Widodo.
"Kabarnya akan ada 'reshuffle' dalam waktu dekat, jika benar, maka Pak Andika bisa menjadi menteri, yang pas kayaknya Menteri Pertahanan," kata Ridlwan.
Dia mengatakan Menhan yang sedang menjabat, Prabowo Subianto, yang digadang-gadang menjadi calon presiden bisa saja diganti agar lebih fokus dalam mengelola partai politiknya.
Ridlwan mengatakan peran Andika sebagai Panglima TNI setahun terakhir terbukti baik dan berhasil.
Beberapa pencapaian besar berhasil disuguhkan Andika, seperti latihan besar-besaran Super Garuda Shield dan tugas pengamanan KTT G-20 di Bali November 2022.
"Jika menjadi Menhan, Pak Andika bisa mengkonsolidasikan berbagai rencana yang sudah disusun, namun belum tuntas diselesaikan karena keburu habis masa jabatan menjadi Panglima TNI," kata dia.