Berita Surabaya
Kenjeran Hingga Gubeng Surabaya Nyaris Jadi Arena Bentrok Gangster
Demam gangster sudah mencapai level akut dan berpotensi besar mengacaukan Surabaya.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Demam gangster sudah mencapai level akut dan berpotensi besar mengacaukan Surabaya.
Sabtu malam (3/12/2022) sejak pukul 21.00 WIB, kawasan Jalan Raya Kenjeran, tepatnya di sekitaran Diskotik Star One dipadati gerombolan anak-anak muda.
Jumlahnya ada ratusan. Sepeda motornya rata-rata protolan.
Sebelum anak-anak yang diduga gangster itu kumpul, memang tersebar pesan-pesan teror di media sosial.
Kelompok itu rencananya akan melakukan tawuran besar-besaran di wilayah Kenjeran, Laguna, dan sekitarnya.
Tak tanggung-tanggung, kisruhnya bahkan sudah dijadwal akan berlangsung sampai hari Minggu.
Pergerakan itu terendus polisi yang melakukan patroli skala besar.
Polisi akhirnya melakukan tindakan represif.
Intel-intel menyebar ke titik-titik rawan.
Muda-mudi yang terlihat gelagatnya seperti anggota gangster langsung dihadang, seperti yang terjadi di depan RS Mitra Keluarga Kenjeran.
Di situ ada 7 orang ditangkap.
Kemudian, 5 orang diamankan di depan Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari.
Lalu, 14 anak usia remaja turut diamankan di area Jalan Bali, Kecamatan Gubeng.
Tak hanya itu, di kawasan 4 orang terciduk di sekitaran Ketintang.
Rata-rata mereka tertangkap karena kepergok membawa senjata tajam, seperti parang ukuran 30 centimeter, ada juga yang berupa belati.
Senjata-senjata itu menjadi potret keganasan kelompok gangster sudah mencapai level akut.
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusef Gunawan mengaku geram melihat ulah gangster.
Ia menegaskan teror gangster sudah tidak bisa ditoleransi.
Sebab perbuatan gangster sudah sangat keji; memukul, merusak, termasuk merampas barang milik korban.
Oleh karena itu, anak buahnya dikerahkan untuk mengamankan Surabaya.
Kapolres menuturkan, dalam mengamankan gangster anak buahnya diizinkan melakukan tindakan tegas tapi tetap terukur.
Kaki target perlu ditembak, apabila terlalu sulit dilumpuhkan.
Pertimbangannya, karena ingin mengembalikan kenyamanan warga Surabaya.
"Surabaya itu dalam situasi pemulihan ekonomi pasca dihantam pandemi Covid-19. Jangan hal ini terganggu oleh oknum-oknum negatif," pungkasnya.