Survei SRS Potret Persaingan Ganjar, Prabowo dan Anies di Papan Atas, Nama Moeldoko Juga Masuk Bursa

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Tiga nama tokoh yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan nampak masih konsisten memuncaki di papan atas bursa Pilpres 2024.

Namun di luar nama tiga tokoh tersebut, sejumlah nama juga mulai masuk bursa di antaranya yang mengejutkan adalah nama Moeldoko. 

Hal tersebut terekam dalam survei terbaru yang dilakukan Lembaga Surabaya Research Syndicate (SRS) pada periode 4 hingga 14 November 2022 di 34 provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1200 responden.

Adapun teknik yang digunakan SRS yakni multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Salah seorang peneliti senior SRS, Tony Prawira Adi menjelaskan, nama Ganjar, Prabowo hingga Anies di bursa papan atas memang konsisten memuncaki hasil survei.

Elektabilitas Ganjar terekam di angka 24,7 persen lalu Prabowo di angka 23,9 persen dan Anies 23,2 persen. 

"Jadi, masih sangat tipis sekali. Saya rasa hampir seluruh survei juga mendapati temuan ini," kata Tony dalam paparan surveinya, Sabtu (3/12/2022). 

Sementara di sisi lain, Tony mengatakan dalam surveinya kali ini juga memotret nama tokoh potensial di papan tengah bursa. Misalnya, muncul nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang elektabilitasnya terekam di angka 7,5 persen. 

Selain Ridwan Kamil, juga ada nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hingga nama Andika Perkasa dan Sandiaga Salahudin Uno.

Kemunculan Moeldoko di papan tengah bursa dinilai temuan baru. 

Menurut Adi, untuk tokoh-tokoh papan tengah dan papan bawah tingkat elektabilitas relatif stagnan bahkan cenderung menurun.

Namun, Moeldoko dinilai bertambah. Sejumlah pengalaman baik di lingkungan TNI dinilai sebagai sisi positif.

"Jenderal Moeldoko menunjukkan tren positif dalam empat bulan terakhir," jelasnya. 

Di sisi lain, survei terbaru SRS ini juga mendapati temuan terkait faktor apa yang bisa jadi pertimbangan pemilih dalam melirik calon.

Hasilnya, faktor kapabilitas tokoh dalam memecahkan masalah dinilai akan lebih dominan jadi pertimbangan pemilih ketimbang faktor primordial seperti kesukuan, hingga latar belakang agama. 

Sebanyak 58,6 persen responden menjawab memperhatikan faktor kapabilitas tokoh dan faktor rekam jejak sebesar 13,5 persen lalu visi misi dan program capres sebesar 10,2 persen.

Sementara 2,3 persen responden menjawab faktor latar belakang agama capres, kemudian latar belakang suku sang capres hanya menjawab 0,4 persen.