Tak Ada Laporan Sapi Terjangkit PMK, Vaksinasi di Kabupaten Lamongan Tetap Digenjot

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Sepekan ini, tak ada laporan sapi yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lamongan.

Meski tak ada laporan tersebut, Dinas Peternakan Hewan dan Kesehatan Kabupaten Lamongan tetap melakukan vaksinasi.

"Vaksin tetap berjalan dan sudah mencapai 70 persen dari populasi sapi yang ada," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, M Wahyudi, Jumat (2/12/2022).

Diakui, jumlah vaksinator memang kurang jika dibanding dengan jumlah populasi sapi yang mencapai 117 ribu ekor sapi di Lamongan.

Setiap hari, Disnakeswan menerjunkan 10 tim, yang masing-masing tim berjumlah 5 orang.

Jadi, kata Wahyudi, meski jumlah tenaga kurang, pihaknya tetap intens setiap hari melakukan vaksinasi.

"Setiap hari ada 10 tim yang gerilya melakukan vaksinasi," katanya.

Ada banyak yang dikerjakan oleh tim, setiap tiap ads yang melalukan pengambilan sampel, vaksin, penandaan di telinga sapi yang sudah divaksin, input data dan juga pengetesan sampel darah.

Sehingga dengan hanya jumlah 10 tim yang diterjunkan, sebenarnya sangat kurang dibanding dengan jumlah populasi sapi di Lamongan yang begitu banyak.

"Trend atau laju vaksin yang seharusnya 1 tim bisa mengani sebanyak 100 ekor, paling hanya bisa dilakukan untuk 40 hingga 50 ekor sapi per hari," katanya.

Satu ampul vaksin itu untuk 15 ekor sapi. Pihaknya tetap menggerakkan vaksinasi untuk mencegah PMK.

"Harus rutin dilakukan, gar vaksin sapi sehat sebanyak 117 ribu ekor sapi tertangani," katanya.

Menurut Wahyudi hal tersebut tidak lamban, tapi seharusnya jumlah tim vaksin bisa mengimbangi untuk menangani jumlah populasi sapi yang mencapai ratusan ribu itu.

Diakui, program vaksinasi sangat berdampak. Bahkan dalam sepekan ini tidak ada laporan sapi terjangkit PMK. Itu keberhasilan yang dicapai dari vaksinasi.