Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas di Empat Sekolah Kabupaten Jember

SURYA.CO.ID, JEMBER – ‘Apakah pengetahuan tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) ini penting?,” tanya SURYA.co.id kepada Sesil Nurhanisa dalam perbincangan di SMPN 1 Ledokombo Kabupaten Jember, Selasa (29/11/2022).

“Penting,” jawab Sesil. Sesil lantas menjawab panjang, sebab remaja seperti dirinya dan teman-temannya perlu tahu pengetahuan tentang tubuh mereka, serta apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh orang lain terhadap tubuh mereka.

“Karena di masa kami juga ada masa pubertas,” lanjutnya.

SURYA.co.id berbincang dengan Sesil dan teman-temannya ketika menengok pelaksanaan program perihal Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (HKRS) di sekolah yang dilakukan oleh SuaR Indonesia.

SuaR Indonesia menggeber program HKRS ini di empat sekolah di Kabupaten Jember.

Empat sekolah ini tersebar di dua kecamatan yakni Ledokombo, dan Silo.

Keempat sekolah itu adalah SMPN 1 Ledokombo, MTs Nurul Mannan Ledokombo, SMP Al-Falah Silo, dan MTs Tarbiyatul Ihsan Silo.

Program HKRS yang diberikan kepada pelajar antara lain pengetahuan tentang PKRS, Kekerasan Berbasis Gender (KBG), juga tentang Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), dan cara pencegahannya.

Juga ada gerakan kampanye pencegahan dan penghentian pernikahan anak, serta berbagai tindak kekerasan baik perundungan, fisik, juga verbal.

Program PKRS tersebut melibatkan pelajar, juga guru.

Bahkan di masing-masing sekolah ada guru setara, dan tim murid yang menjadi juru kampanye gerakan PKRS tersebut.

Sesil Nurhanisa, Nia Ramadani, Liontin Cantika, dan Khofifatul Mukaromah merupakan tim inti PKRS SMPN 1 Ledokombo.

Mereka menjadi juru kampanye, teman curhat, juga pemimpin bagi sebaya mereka untuk tahu, dan mengenal tentang PKRS.

“Awalnya dan sekilas sepertinya tabu, ternyata setelah belajar lebih jauh kami paham kalau PKRS ini sangat penting. Karena kami akan tahu, siap, sadar dan melakukan tentang PKRS,” tegas Sesil, Sang Ketua Tim PKRS SMPN 1 Ledokombo.