KKB Papua
KKB Papua Takut Menampakkan Diri, Intan Jaya Dijaga 6 Pasukan Khusus TNI-Polri, Ini Situasi Terkini
KKB Papua Saat Ini Takut Menampakkan Diri Karena Intan Jaya Dijaga 6 Pasukan Khusus TNI-Polri. Berikut situasi terkini.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Situasi Kabupaten Intan Jaya, salah satu wilayah rawan aksi KKB Papua, saat ini sudah berangsur kondusif.
Aksi brutal KKB Papua di sana berhasil diredam oleh pasukan gabungan TNI-Polri.
Sebanyak enam pasukan khusus dari TNI-Polri ditempatkan untuk menjaga keamanan di Intan Jaya.
Bahkan salah satu bos KKB Papua menyatakan ketakutannya atas aksi dan gerakan para pasukan Satgas TNI-Polri dalam dua bulan terakhir ini.
Melansir dari Penerangan Kostrad, Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 305/Tengkorak terus melaksanakan kegiatan untuk meyakinkan keamanan, kedamaian dan ketentraman di wilayah Intan jaya, Papua.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah berupa lari bersama dengan aparat keamanan lainnya sebagai bukti bahwa kondisi Intan Jaya Papua saat ini sudah berubah.
Keputusan Dansatgas Letkol Inf Ardiansyah menyelenggarakan kegiatan lari sambil bernyanyi, dilanjutkan olahraga bersama dengan seluruh Satuan Tugas (Satgas) di Intan Jaya bukan tanpa alasan.
Kolaborasi bersama AKBP Christian Kadang (Satgas Damai Cartenz), Kapten Inf Puji alias Bos Mamba (Satgas Elang), Kapten Kav Effendi (BAIS TNI), Lettu Inf Komang (Mandala, Kopassus), Lettu Pas Marpaung (Pasopati, Pasgat) dan Letda Zaenal (Brimob Gakkum), telah menjadikan Intan Jaya aman, damai dan tentram.
Bahkan, Apeni Kobogau (tercatat sebagai Wakil Panglima Kodap VIII Intan Jaya), menyatakan ketakutannya dengan aksi dan gerakan para pasukan elit Satgas TNI-Polri dalam dua bulan terakhir ini.
Sejumlah pasukan gabungan dari Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Taipur, Kopassus, Kopasgat, Kopaskha, Taifib dan Brimob berkumpul di depan Pos Kodim Persiapan.
Mereka datang dari segala penjuru Intan Jaya. Rombongan dengan santai, seolah di kampung sendiri, berjalan dari komplek Pos Mamba sambil bersenda gurau.
Semoga segala upaya pendekatan Satgas TNI-Polri, baik melalui beragam kegiatan teritorial, penggalangan maupun kegiatan lain seperti patroli-patroli di kota dan hutan, dapat menjadikan Papua, khususnya Intan Jaya semakin aman, tentram dan damai.
Solidaritas TNI dan Warga Intan Jaya
Selain itu, solidaritas antara TNI dan warga Intan Jaya, Papua, tampak erat di tengah maraknya teror KKB Papua.
Hal ini terlihat saat Yonif PR 305/Tengkorak Kostrad sedang membangun gereja.
Sejumlah warga Intan Jaya bersenjatakan panah berjaga-jaga supaya tak ada gangguang dari KKB Papua.
Melansir dari Penerangan Kostrad, gereja yang dibangun pasukan elite tempur meliter TNI Angkatan Darat, di Kampung Bazemba, Intan Jaya itu, sempat terbengkalai.
Pengerjaan pembangunan gereja itu terbengkalai, karena Pasukan Tengkorak pada saat itu harus melakukan patroli keamanan untuk menjaga keselamatan penduduk setempat.
"Hitungan kami, seminggu sebelum Natal, sudah clear semua," ucap Letnan Basyir si Bos Koper yang menjadi penanggung jawab pengerjaan pembangunan Gereja Bazemba.
Sambungnya menjelaskan, bangunan gereja tersebut ditargetkan harus tuntas sebelum Perayaan Natal 25 Desember 2022.
Maka dari itu, Pasukan Tengkorak tancap gas pool dan tidak pakai rem dalam mengerjakan pembangunan gereja itu.
"Berjaga-jaga, siapa tahu kelompok Undius mencoba mendekat untuk mengganggu.
Wujud kecintaannya kepada prajurit yang sedang bekerja, mereka yang berjaga melengkapi diri dengan busur panah," ujar Dansatgas (Raja Aibon Kogila) dalam tulisannya.
Saya sampaikan di atas juga, di Wandoga, waktu Komandan datang. Pak Camat juga bilang, ini TNI sekarang orang baik. Jangan ada ganggu daerah ini. Jadi, harus tenang, aman.
Zaki juga sudah bilang kepada orang Dani, tidak boleh itu ganggu. Kalau perang, perang betul. Tidak boleh ganggu, ganggu dengan dorang," cerita Gembala Yakob Sondegau.
Sementara itu, di saat para pemuda angkat senjata memasang pagar betis, warga lainnya dan para mama-mama turun tangan membantu Pasukan Tengkorak mengerjakan bangunan gereja.
"Prajurit dan kawan-kawan sejak pagi hingga sore hari bekerja di gereja. Masyarakat yang bisa, ikut membantu. Mama-mama menyiapkan bekal makan dan minum. Semua bersama-sama.
Saat siang, para prajurit dan masyarakat makan bersama-sama. Bekal yang dibawa prajurit dan makanan yang disiapkan warga, dinikmati bersama," ujar Dansatgas.
Tidak ada perbedaan antara mereka. Semua serasa satu keluarga besar. Saat prajurit yang beragama Islam menunaikan ibadah salat Zuhur, warga bersama prajurit lain yang menjaga.
Terlihat jelas, anak cucu keturunan Kepala Suku Besar Mendiang Oktavianus Sondegau sangat sayang kepada para Ksatria Tengkorak," sambung Raja Aibon Kogila menjelaskan.
Dansatgas menyampaikan kepada Gembala Yakob dan beberapa tokoh masyarakat Bazemba, bahwa dukungan pembangunan gereja bukan semata-mata dari pasukan Kostrad yang saat ini berada di Intan Jaya saja.
Namun, sebagian besar merupakan bantuan dari Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurrachman.
Selain itu, teman-teman seangkatan Raja Aibon, ARUPADATU, juga mengirimkan uang untuk tambahan membeli bahan bangunan.
Bahkan prajurit yang berada di Karawang serta keluarga yang berada di Sumatera Utara dan Kalimantan juga turut serta menyisihkan rezekinya, demi segera tuntasnya pembangunan Gereja Bazemba.
"Jadi, ini bukan hanya kita saja yang punya uang, tetapi teman-teman. Dari teman-teman kita yang di luar sana, teman-teman dari Medan, itu sumbang uang juga.
Teman-teman yang sekarang ada tinggal di asrama juga ada, teman teman angkatan saya juga. Jadi, saya kan dulu selesai sekolah tentara tahun 2004," kata Raja Aibon Kogila.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id