Berita Probolinggo
Pembacok Tukang Ojek di Probolinggo Hingga Tewas Diringkus Polisi, Polisi: Motifnya Cinta Segitiga
Pelaku pembacokan seorang tukang ojek hingga tewas diringkus Satreskrim Polres Probolinggo. Disebut istri pelaku berselingkuh dengan korban
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Pelaku pembacokan seorang tukang ojek hingga tewas, akhirnya diringkus Satreskrim Polres Probolinggo.
Pelaku diketahui bernama, Alim warga Desa Wonosari, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo.
Alim merupakan tetangga satu desa dengan korban, Suto Eferi (30).
Motif pembacokan yang dilakukan Alim terhadap Suto juga terungkap.
Baca juga: Pembacok Tukang Ojek di Probolinggo Hingga Tewas Diringkus Polisi, Polisi: Motifnya Cinta Segitiga
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan kasus pembacokan ini didasari adanya cinta segitiga dalam rumah tangga pelaku. Istri pelaku berselingkuh dengan Suto.
Parahnya, hubungan asmara antara sang istri dengan Suto terjalin saat Alim sibuk banting tulang di Kalimantan.
"Mulanya pelaku mendapat kabar jika istrinya bermain hati dengan korban. Pelaku pun ingin memastikan kebenaran kabar perselingkuhan itu. Tak lama, pelaku pulang ke rumah tanpa memberitahu istri," katanya, Senin (28/11/2022).
Setibanya di rumah, pelaku langsung berupaya menggali fakta perselingkuhan sang istri.
Berselang waktu, Alim benar-benar dapat membongkar isu perselingkuhan tersebut.
Mengetahui istrinya main serong dengan korban, Alim terbakar api cemburu.
"Setelah memastikan kebenaran kabar perselingkuhan itu, pelaku memantau keberadaan korban sehari-hari," ungkap Arsya.
Pada Sabtu (26/11/2022), pukul 01.00 WIB, pelaku melihat korban perjalanan pulang ke rumah usai bekerja sebagai tukang ojek.
Pelaku lantas membuntuti korban dengan mengendarai sepeda motor.
"Kesempatan itulah yang digunakan oleh pelaku untuk melakukan penganiayaan terhadap korban menggunakan celurit," paparnya.
Sekitar 20 meter mau sampai rumah korban, Alim tancap gas dan mendekati Suto.
Tanpa panjang lebar, pelaku kemudian mengayunkan celurit ke arah korban.
Mendapat serangan, korban meloncat dari motor dan berlari ke arah rumah. Pelaku pun mengejar korban.
Namun, karena panik dikejar pelaku, korban tidak langsung masuk ke rumah.
Korban memilih tetap berlari menjauhi pelaku ke area kebun pohon balsa di belakang rumahnya sembari berteriak.
Teriakan korban sebenarnya didengar oleh sang istri, Norsin.
Tapi, Norsin tak keluar rumah karena takut terjadi apa-apa kepadanya. Dia juga tak menyangka bila yang berteriak adalah suaminya.
Pelaku dapat mengejar korban dan menghujaninya dengan sabetan celurit.
Korban terluka parah di bagian punggung, tangan kiri, leher kiri dan perut.
Akibat luka itu korban meninggal dunia di kebun pohon balsa.
Jenazah Suto baru ditemukan beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 06.50 WIB.
Yang menemukan jenazah Suto adalah istrinya sendiri, Norsin saat memulai aktivitas bertani.
Dalam perjalanan ke sawah, Norsin melihat bercak-bercak darah di ilalang.
Tampaknya, Suto sudah terluka terkena sabetan celurit ketika pelaku mengejarnya.
Norsin mengikuti jejak bercak darah itu, hingga akhirnya menemukan jenazah sang suami.
"Saat ini pelaku telah kami ringkus. Tersangka terancam Pasal 338 KUHP sub Pasal 351 ayat (3) KUHP, Dugaan Tindak Pidana Pembunuhan Subsider Penganiayaan mengakibatkan orang meninggal dunia dengan ancaman hukuman selama-lamanya 15 tahun penjara," sebutnya.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Rahmad Ridho Satrio menambahkan, penangkapan pelaku pembacokan ini bermula dari adanya informasi warga yang melapor ke Polsek Kuripan.
Warga melapor tentang adanya penemuan mayat dengan luka bacok di kebun pohon balsa, Desa Wonosari.
Dari informasi tersebut, Unit Reskrim Polsek Kuripan berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Probolinggo menuju lokasi guna melakukan olah TKP.
"Dari hasil olah tkp dan pemeriksaan saksi di sekitar lokasi, pelaku pembunuhan mengarah kepada saudara Alim. Saat kami lakukan penangkapan di tempat persembunyiannya, ia tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya," pungkasnya.