Berita Sidoarjo

Bupati Gus Muhdlor Sebut Ada 3 Kunci yang Menjaga Harmoni Kerukunan di Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) mengatakan harmonisasi kerukunan antarsuku, agama, ras dan antargolongan selalu terjaga dengan baik.

Penulis: M Taufik | Editor: irwan sy
m taufik/surya.co.id
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat menghadiri silaturahim dan sarasehan FKUB. 

Berita Sidoarjo

SURYA.co.id | SIDOARJO - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) mengatakan harmonisasi kerukunan antarsuku, agama, ras dan antargolongan di Kabupaten Sidoarjo selalu terjaga dengan baik.

Gus Muhdlor membeberkan ada tiga hal yang menjadi kunci harmonisasi kerukunan itu.

Menurut Gus Muhdlor, yang pertama adalah mengenal satu dengan yang lain.

Kedua, tidak berprasangka buruk terhadap yang lain.

“Dan yang terakhir tidak mencari-cari perbedaan dengan yang lainnya,” kata Gus Muhdlor saat menjadi narasumber kegiatan silaturahim dan sarasehan FKUB Sidoarjo.

Dengan tiga sikap itu, ia yakin harmonisasi yang sudah tercipta akan selalu terjaga.

"Yang terpenting dan harus dijaga adalah harmoni semua warna, harmoni semua agama, harmoni semua suku di Kabupaten Sidoarjo tanpa memandang apa itu menjadi satu balutan lukisan yang indah untuk kita semua," katanya.

Gus Muhdlor menyebut, bukanlah perbedaan yang sebenarnya harus dicari.

Namun persamaanlah yang seharusnya dikuatkan.

Sama-sama mendiami Sidoarjo dan sama-sama mencari rezeki di Kabupaten Sidoarjo sudah cukup menjadi alasan untuk menjaga kerukunan.

"Coba sekali-kali cari persamaan kita, kita sama-sama lahir di Sidoarjo, kita sama-sama cari uang di Sidoarjo misalnya, persamaan ini yang sebenarnya harus kita tanamkan pada diri kita untuk menjaga dan merawat Sidoarjo," ujarnya.

Gus Muhdlor juga mengatakan kerukunan dan persaudaraan menjadi aset tak terlihat untuk menjaga persatuan. Aset seperti ini harus dipupuk dan dirawat, jangan terseret oleh politisasi SARA.

Warga Sidoarjo harus mampu menjaga Sidoarjo yang sejuk dan tentram bagi seluruh pemeluk agama, suku, ras dan golongan.

"Sidoarjo harus tetap berada di rel nya yang adem, ayem, guyub rukun dan tentrem," lanjutnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved