Berita Surabaya
Ekonomi Kerakyatan Ala Wali Kota Eri Cahyadi, Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Surabaya 7,17 Persen
Setelah pandemi Covid-19 mereda, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat getol mengembangkan program ekonomi kerakyatan di Kota Pahlawan.
Penulis: Adrianus Adhi | Editor: irwan sy
Selain e-Peken, Pemkot Surabaya juga terus mengembangkan program padat karya yang di sebar di seluruh kecamatan di Kota Surabaya.
Padat karya ini berbeda-beda di setiap kecamatan tergantung potensinya di setiap wilayah.
Padat karya ini banyak memanfaatkan lahan tidur atau lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) di setiap kecamatan, sehingga padat karya ini ada yang pertanian dan non-pertanian.
"Padat Karya ini (hadir) untuk memancing MBR Surabaya agar mau bekerja dan berusaha. Ketika sudah bekerja, kami pastikan mereka mendapatkan pendapatan yang layak, yakni sebesar Rp 2-3 juta per bulan. Bahkan, padat karya yang paving dan jahit sudah ada yang mendapatkan pendapatan sampai Rp 6 juta perbulan," ujarnya.
Saat ini, program padat karya yang tersebar di seluruh Surabaya itu sudah banyak menyerap tenaga kerja di Surabaya.
Apalagi, ketika Pemkot Surabaya merealisasikan program dandan omah, para pekerjanya diambil dari warga sekitar, sehingga warga yang pengangguran bisa ikut bekerja dengan program yang dilakukan oleh pemkot itu.
Tak heran jika Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2022 menurun 2 persen, tepatnya di angka 7,62 persen.
Sebelumnya, angka pengangguran terbuka itu naik drastis pada tahun 2019 di angka 5,76 persen.
Kemudian, pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020 meningkat menjadi 9,79 persen.
Selanjutnya, pada tahun 2021 angka TPT itu menjadi 9,68 persen, dan akhirnya pada 2022 di triwulan II turun menjadi 7,62 persen.
“Program padat karya ini tujuan akhirnya adalah mengentas kemiskinan di Kota Surabaya. Makanya, saat mengembangkan padat karya itu, semua pihak saya minta untuk meninggalkan ego sektoral, tapi harus memiliki kebersamaan dan gotong royong, sehingga ekonomi kerakyatan setempat bisa digerakkan, dan alhamdulillah program padat karya ini sudah menjadi percontohan nasional untuk mengentas kemiskinan,” kata Wali Kota Eri.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Febrina Kusumawati mengatakan salah satu fokus Pemkot Surabaya di tahun 2022 adalah pemulihan ekonomi dan mengatasi pengangguran yang meningkat akibat terjadinya Pandemi Covid-19.
Hal itu dilakukan dengan upaya penguatan sektor UMKM, pemulihan wisata, dan program padat karya.
“Alhamdulillah program itu berhasil, terbukti dengan ada pertumbuhan ekonomi Surabaya yang saat ini mencapai 7,17 persen, meningkat 3 persen, dan angka itu melebihi Jatim dan nasional. Di satu sisi, tingkat pengangguran terbuka Surabaya juga turun 2 persen karena sudah banyak yang kerja, dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Surabaya juga naik menjadi 82,74. Jadi, semuanya berkaitan dan itu bukti nyata bahwa ekonomi kerakyatan yang digagas oleh Pak Wali berhasil,” pungkasnya. (adv)
KRI RE Martadinata Pulang ke Indonesia Usai Latihan Perang di Palestina |
![]() |
---|
Karita Surabaya: Busana Kasual akan Jadi Tren Fashion Ramadan dan Idul Fitri 2023 |
![]() |
---|
Pentingnya Pilih Produk Popok agar Bayi Tidak Alami Ruam Popok |
![]() |
---|
Elizabeth Arden Luncurkan Produk Perawatan Mata 'Prevage 2.0 antiaging Eye Serum' di Surabaya |
![]() |
---|
PT Dharma Lautan Utama Prediksi Jumlah Penumpang Kapal saat Mudik Lebaran 2023 Naik 15 Persen |
![]() |
---|