5 Toko Bangkrut Karena Pandemi, Andri Susanto Kini Sukses Bangun Usaha Lapis Kukus Tugu Kediri

Berita Kediri

SURYA.co.id, KEDIRI - Pandemi menang memberi dampak besar, termasuk bagi para pelaku UMKM.

Menurunnya daya beli masyarakat membuat pelaku UMKM kehilangan pasar.

Selama dua tahun pandemi mengoyak pasar UMKM dan mengakibatkan banyak pelaku usaha tumbang, tak terkecuali Andri Susanto (30) pemilik toko oleh-oleh Kediri.

Andri yang dulunya memiliki lima toko oleh-oleh yang tersebar di wilayah Pare, Wates dan Kediri Kota harus menutup usaha miliknya karena beratnya beban operasional.

"Pandemi Covid-19 yang datang tiba-tiba membuat pukulan telak bagi kami para pengusaha, terutama pelaku UMKM yang skalanya belum besar. Banyak yang terpaksa harus mengurangi produksi sampai gulung tikar. Saya juga mengalami," kata Andri, Selasa (22/11/2022).

Andri menuturkan ia harus menutup toko oleh-oleh miliknya karena ada pembatasan jam buka.

Tak tanggung-tanggung, Andri menutup kelima toko oleh-oleh tersebut.

Pembatasan jam buka yang diterapkan oleh pemerintah saat masa pandemi membuat pengunjung yang datang ke toko Andri semakin berkurang hari demi hari.

Belum lagi, larangan bepergian ke luar kota tanpa keperluan khusus juga menjadi faktor sepinya bisnis Andri kala itu.

Namun tak ingin terpuruk terus dalam masa suram, Andri mencoba peruntungan inspirasi usaha dengan memproduksi olahan kuliner.

Ia coba mengola berbagai kue lapis khas yang nantinya bisa dijadikan oleh-oleh bagi siapa saja yang berkunjung ke Kediri.

"Akhirnya coba buat kue lapis yang saya namai Lapis Kukus Tugu Kediri. Awalnya hanya mencoba ternyata banyak yang suka. Akhirnya mulai inovasi ke beberapa varian rasa," kata Andri.

Selama setahun belakangan menggeluti bisnis barunya, Andri justru mendapat keberuntungan dari bisnis baru yang digelutinya.