Berita Surabaya

Pasca Pandemi, Pelaku UMKM Perlu Maksimalkan Teknologi Sistem Informasi Guna Pasarkan Produk

Sistem informasi berbasis teknologi yang tersedia saat ini harus benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku UMKM

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/zainal arif
Suasana Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (SESINDO) tahun 2022 di Grand City Surabaya, Kamis (17/11/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pandemi Covid-19 berdampak negatif pada sektor UMKM yang menyebabkan para pelakunya harus cepat beradaptasi terhadap perubahan.

Sistem informasi berbasis teknologi yang tersedia saat ini harus benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan penjualan produk.

Menyoroti hal tersebut, Departemen Sistem Informasi ITS kembali menggelar Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia (SESINDO) di tahun 2022.

Bertempat di Grand City Surabaya, Ketua Panitia SESINDO 2022, Andre Parvian Aristio S Kom M Sc mengajak puluhan pelaku UMKM yang hadir untuk bisa memasarkan produk mereka agar lebih dikenal atau diketahui oleh masyarakat secara luas.

Menurutnya, kehadiran teknologi sistem informasi saat ini dapat digunakan untuk memberikan solusi terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.

"Mereka (pelaku UMKM) biasanya terkendala pada Sustainability (keberlanjutan). Begitu produk mulai dikenal masyarakat, mereka biasanya terkendala bagaimana cara mempertahankan kualitas dan bagaimana cara meningkatkan produksinya," ujar Andre kepada SURYA.co.id, Kamis (17/11/2022).

"Kami sudah berkerjasama dengan para UMKM di Jawa timur agar nantinya lebih sustainable. Karena kami (Civitas Akademika ITS) juga mendampingi para pelaku UMKM melalui program pengabdian masyarakat hingga Kuliah Kerja Nyata (KKN)," imbuhnya.

Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kota Surabaya, Chusnur Ismiati Hendro Gunawan mengatakan edukasi perihal teknologi sistem informasi harus terus diberikan kepada para pelaku UMKM agar tidak tertinggal.

"Para pelaku UMKM harus terus diberikan edukasi bagaimana menyikapi perkembangan teknologi agar jarak teknologi dan pelaku UMKM tidak terlalu jauh," ungkapnya.

"Pelaku UMKM tidak boleh asing dengan teknologi. Karena apabila terjadi, awalnya mereka terlambat, kemudian terhambat dan akhirnya tertinggal," tambahnya.

Terakhir ia berharap agar pelaku UMKM di Jawa Timur khususnya dapat memanfaatkan akses hingga aplikasi yang tersedia untuk bisa survive.

"ITS disini menciptakan akses-akses hingga aplikasi guna membantu pelaku UMKM. Tugas pelaku UMKM tinggal bagaimana belajar untuk bisa menggunakannya," tutupnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved