Berita Surabaya
Batik Pesisir dengan Sentuhan Kontemporer Ala Enrico, Motif dan Warna Lebih Terang
Selama 5 bulan, Enrico melakukan penelitian tentang seluk beluk localism wastra nusantara dalam hal ini Batik Pesisir.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dosen Program Studi Fashion Product Design Universitas Ciputra Surabaya, Enrico S Sn M Ds yang jatuh cinta dengan budaya pesisir, mendorongnya melakukan penelitian untuk melestarikan budaya tersebut.
Selama 5 bulan, Enrico melakukan penelitian tentang seluk beluk localism wastra nusantara dalam hal ini Batik Pesisir.
“Budaya Indonesia sangat banyak. Bagus dan punya keunikan tersendiri. Saya ingin batik pesisir ini juga digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda,” terang Enrico kepada SURYA.co.id, Rabu (16/11/2022).
“Generasi muda ini yang nantinya bisa jadi ujung tombak pelestarian budaya. Jika tidak begitu, budaya yang indah ini bisa ditinggalkan dan akhirnya hilang dimakan waktu,” imbuhnya.
Baca juga: Universitas Ciputra Surabaya Ajak Generasi Muda Keluarkan Ide Bisnis yang Memperhatikan SGD
Baca juga: Gus Hans : Calon Kepala Daerah Idealnya Mampu Secara Ekonomi, Tak Cari Sesuatu dalam Politik
Enrico memberikan sentuhan kontemporer pada desain batik menjadi motif besar bahkan dalam pemilihan warna juga dipilih yang lebih terang.
Model baju yang didesain olehnya juga menyesuaikan jaman sehingga bisa masuk untuk market sekarang.
“Ide desain saya buat. Untuk pengerjaan batiknya saya ajak para pengerajin batik tulis di daerah lumajang dan probolinggo. Ada 2 pengerajin yang terpilih dari 20 pengerajin yang ikut seleksi. Motif khas batik pesisir saya buat dengan ukuran yang lebih besar dan saya imbuhkan sentuhan kekinian dalam bentuk maupun ukuran,” terang Enrico.
“Saya pilihkan warna yang lebih berwarna seperti pink, hijau muda, ungu dengan konsep vivid reminiscence. Jadi saya konsepkan batik budaya pesisir yang lebih berwarna,” imbuhnya.
Enrico menjelaskan, hasil penelitian tentang motif budaya pesisir kontemporer kemudian di desain menjadi baju model Deluxe sebanyak 8 look dan ikut serta pada Acara Soerabaia Fashion Trend 2023 bersama desainer Indonesia Fashion Chamber Surabaya lainnya.
Baca juga: Sosok Aji Bram, Desainer Putra Daerah yang Membawa Miss Universe Swiss ke Tulungagung
“Model baju dan desain batik dengan sentuhan kontemporer ini pun berhasil mencuri pasar Internasional. Warna yang terkesan glamour dan elegant ini sangat menarik. Beberapa baju sudah kami kirim ke Taiwan,” ungkapnya.
Meski begitu, Ia mengaku mengalami kesulitan saat mengubah bentuk asli batik pesisir yang memiliki ciri khas kuno menjadi kontemporer.
"Apalagi jika style baju dibuat kontemporer kadang bentuknya bisa meleset sehingga khas pesisir tidak terlihat," jelasnya
Menurutnya, dengan adanya sentuhan kontemporer, budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tetap bisa memenangkan hati setiap generasi tanpa harus kehilangan nilai budayanya.
"Hal ini juga saya tunjukan untuk mengangkat para pengerajin batik agar bisa terus berkarya dan meningkatkan pendapatannya," tutupnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Enrico
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Universitas Ciputra
Running News
pesisir
wastra nusantara
batik pesisir
Kembangkan Skill Berwirausaha Mahasiswa Vokasi Unair dengan Demoday Bazzar |
![]() |
---|
Sempat Ditegur Gara-gara Pakaiannya, Peserta UTBK di Unesa Ini Akhirnya Bisa Ikuti Tes |
![]() |
---|
Penyakit Asam Lambung dan GERD Ternyata Tak Sama, Kenali Perbedaannya dan Penanganan yang Tepat |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Ziarah ke Makam Sunan Ampel, Gandeng Pemkot Surabaya Kembangkan Wisata Religi |
![]() |
---|
Sidang Kasus Penganiayaan Mahasiswa Poltekpel Surabaya, Kuasa Hukum Terdakwa Minta Putusan Sela |
![]() |
---|