Berita Surabaya
Komunike B20 Fokus Pada Aksi Konkret Bersama untuk Pemulihan Ekonomi dan Peredam Suhu Politik Dunia
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, M Arsjad Rasjid PM, sebagai Host of B20 Indonesia.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Perhelatan Presidensi B20-G20 Indonesia memiliki peran vital untuk menjadi penengah sekaligus memberikan terobosan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi dan meredam panasnya suhu politik dunia.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, M Arsjad Rasjid PM, yang juga sebagai Host of B20 Indonesia.
"B20 Indonesia memiliki peran vital untuk mengambil dan momentum di tengah krisis Rusia-Ukraina dan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Sebagai negara yang berada di antara kawasan Utara dan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota tetap G20, Indonesia mampu menjadi penyambung suara ekonomi negara maju dan berkembang di kancah global," kata Arsjad, dalam virtual media briefing, Selasa (15/11/2022).
Dalam situasi itu, dirinya melihat, B20 Indonesia ini bisa meminimalisir kesenjangan antara negara maju dan berkembang.
Menjadi pertama kali Indonesia sebagai negara berkembang menjadi tuan rumah.
"Untuk itu Indonesia juga mengedepankan agenda-agenda yang berhubungan dengan negara berkembang, karena selama ini lebih banyak di-drive oleh negara maju," jelas Arsjad.
Karena itulah, isu UMKM yang di presidensi sebelumnya tidak begitu diperhatikan sekarang mereka kedepankan.
Dirinya ingin mencapai konsesus untuk sesuatu yang luar biasa. Selaras dengan prioritas G20 Indonesia, B20 Indonesia juga merumuskan tiga terobosan, yaitu inovasi untuk pertumbuhan pasca krisis yang adil, penyertaan UMKM dan kelompok rentan untuk pembangunan berkelanjutan, dan kolaborasi negara maju dan berkembang untuk pertumbuhan yang tangguh dan berkelanjutan.
Seluruh terobosan itu, tercermin dalam B20 Komunike yang mengarahkan pada tujuan menyeluruh untuk mendorong masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
Selama setahun perjalanan B20 Indonesia, diakui Arsjad terjadi banyak pembahasan dan perdebatan karena tentunya setiap negara memiliki regulasinya masing-masing terutama terkait transisi energi, kesehatan dan digitalisasi.
“Namun, B20 Indonesia hadir untuk mencari solusi. Dari setiap policy recommendation yang dihasilkan, kami tidak hanya ingin berhenti pada kebijakan dan diskusi saja, tapi ada outcome konkritnya atau policy actionnya," beber Arsjad.
B20 Indonesia fokus untuk bergerak melampaui policy recommendation dan legacy program.
Pada akhirnya, mereka akan menyajikan B20 Komunike sebagai seruan untuk bertindak bagi para pemimpin G20.
B20 Indonesia telah menyiapkan B20 Komunike, sebuah dokumen yang merangkum seluruh policy, recommendation, policy action dan legacy program untuk diserahkan kepada KTT G20.
