Berita Kota Surabaya

Awasi Pelayanan Publik Lewat CCTV, Wali Kota Surabaya Pergoki Petugas Main HP dan Bersandal Jepit

Saya ingin membentuk sebuah sistem di pemkot. Sehingga siapa pun wali kotanya, sistemnya yang harus berjalan. Ini demi kepentingan umat

surya/bobby constantine Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memantau kegiatan kantor kelurahan hingga kecamatan se-Surabaya yang kini terhubung dengan kamera ke ruang kerjanya. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan seluruh pelayanan di Surabaya harus optimal hingga tingkat kelurahan. Memastikan petugas memberikan pelayanan optimal, Pemkot memasang CCTV di kantor kelurahan hingga kecamatan untuk yang terhubung dengan ruang kerja Wali Kota Surabaya.

Hasil tangkapan CCTV tersebut terlihat di kumpulan monitor yang membentuk layar raksasa di ruang kerja wali kota. Sebelumnya, monitor yang terpasang sejak era Wali Kota Tri Rismaharini itu menampilkan tangkapan kamera CCTV di jalan dan fasilitas umum se-Surabaya.

Tidak hanya kelurahan maupun kecamatan, layar ini juga terhubung dengan semua perangkat daerah, puskesmas, hingga beberapa tempat pelayanan lainnya. Mulai Kamis pagi, setiap gerak-gerik petugas bisa terlihat jelas dari Balai Kota Surabaya.

Apabila menemukan pelayanan yang kurang optimal, Cak Eri lantas memberikan instruksi. Bahkan, untuk memberikan efek jera kepada petugas yang bersangkutan, sanksi pun disiapkan.

Misalnya masih adanya antrean, petugas bermain handphone, hingga pakaian yang tak sesuai ketentuan. Cak Eri langsung menghubungi camat atau lurah agar memberikan sanksi kepada petugas yang bersangkutan.

Bahkan ada juga petugas yang hanya memakai sandal jepit. Mengetahui hal ini, ia lantas memberikan peringatan langsung melalui grup pesan instan di ponselnya.

”Inspektorat tolong turun, periksa semua. Sudah saya sampaikan bahwa kepala dinas, lurah, camat kalau masih ada staf yang sandalan di kantor dalam pelayanan ke masyarakat yang aku sanksi sampeyan juga lho ya,” tegas Cak Eri.

Kepada para kepala dinas, ia juga meminta pelayanan ditingkatkan. Para pejabat diminta untuk mau menemui warga dan langsung menyampaikan solusi.

Ia mencontohkan saat menemui warga di acara ”Sambat Nang Cak Eri”. Dalam program tersebut, Cak Eri langsung menyampaikan berbagai solusi atas permasalahan warga. ”Saya berharap camat dan lurah bisa meniru apa yang saya lakukan dalam sambat. Saya tidak ingin ada pelayanan yang tidak ada solusinya,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan CCTV hanya sebagai penunjang perbaikan pelayanan masyarakat. Bagi Cak Eri, pegawai di lingkungan pemkot Surabaya harus memiliki kesadaran memberikan pelayanan terbaik sekalipun tanpa pengawasan.

“Saya ingin membentuk sebuah sistem di pemkot. Sehingga siapa pun wali kotanya, sistemnya yang harus berjalan. Ini demi kepentingan umat. Apalagi pegawai negeri ini kan digaji untuk kepentingan umat, bukan karena pemimpinnya,” imbuhnya.

Nantinya, setiap hasil kinerja akan dievaluasi berdasarkan kontrak kinerja. “Kalau tidak mampu, diganti,” tegas mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Ia menegaskan, sanksi tak hanya diberikan kepada pegawai di lapangan, namun juga kepada pejabatnya. “Nah, setelah semua sistem ini diubah dan diperbaiki, tapi masih ada masalah yang terus menerus, berarti yang salah itu adalah manusianya, sehingga solusinya adalah diganti. Pejabatnya diganti,” tegasnya. *****

 

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved