Dipuji Kakak Gus Baha, Anies Baswedan Tercetus saat Halaqah Santri di Ponpes Ath Thoihirin Magetan,

SURYA.CO.ID, MAGETAN - Meski terus diterpa sorotan miring sejak dicalonkan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 tetap tumbuh, bahkan dari kalangan pesantren.

Begitu pula saat kegiatan Halaqah Kebangsaan di Ponpes Ath Thohirin, Dusun Mandiro, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Minggu (30/10/2022) lalu, nama Anies kembali tercetus.

Halaqah Kebangsaan Memperingati Hari Santri Nasional itu diikuti ribuan santri dan alumni santri Ponpes Ath Thohirin. Juga para alumni UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta yang tergabung dalam santri Kertonyono.

Dalam Halaqah itu juga datang KH M Machasin atau Gus Machasin pimpinan Ponpes Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Quran (LP3IA) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Menurut Gus Machasin, ia datang ke Ponpes Ath Thohirin yang di masa lalu menjadi tempat pejuang Islam mengatur strategi melawan PKI dan sekarang bersilaturrahim silaturahmi atau tarhiman.

Tarhiman adalah istilah pertemuan sebelum adzan. "Ini anggap saja Tarhiman belum kampanye. Nanti kalau sudah iqamah, itu sudah dari KPU. Kita fixed, baru kita goalkan pilihan kita," kata Gus Machasin yang juga kakak kandung Gus Baha itu.

Gus Machasin ditemui KH R Bustomi Jauhari (Gus Tom), salah satu pengasuh Ponpes Ath Thohirin, dan didampingi Gus Nur Khoiron, panglima santri Kertonyono. Dan dalam pertemuan itu tercetus nama Anies Rasyid Baswedan, salah satu capres yang dianggap sesuai dengan hati nurani umat Islam dan mayoritas nahdliyin.

"Alumni UGM itu banyak, di sini ada Bupati Magetan, Pak Suprawoto, Pak Jokowi, Pak Ganjar, Pak Anies masih banyak lagi. Tetapi dulu mereka tidak tergabung di santri Kertonyono,"ujar Gus Machasin.

Bahkan Gus Machasin menganjurkan para peserta halaqah melaksanakan shalat istikharah agar Anies Rasyid Baswedan ditetapkan sebagai pimpinan banga di Pilpres 2024 mendatang. Alasannya, hanya Anies yang dirasa memiliki akhlak dan misi visi Islami.

"Hadirin, setiap shalat istikharah coba membayangkan wajah Anies Rasyid Bawesda, agar Allah SWT mengabulkan keinginan bangsa ini. Meski ini baru tarhiman, masih banyak tahapan, ada adzan, dan iqamah. Namun apa salahnya kita menyamakan persepsi. Santri tetap menjaga akhlak. Pokoknya, saya minta pimpinan yang Islami," kata Gus Machasin.

Sementara panglima santri Kertonyono, Gus Nur Khoiron mengaku tahu betul sifat Anies Rasyid Baswedan selama memimpin DKI Jakarta yang hampir tanpa cela.

"Saya sudah bekerja di Komnas HAM selama 5 tahun, dan selama itu belum pernah tahu Pak Anies berbuat tercela, apalagi melakukan pelanggaran HAM. Pak Anies ini untuk merubah pengelolaan angkutan umum, sampai dilakukan 60 kali pertemuan, sampai deal saat ini," tegas mantan komisioner Komnas HAM ini. *****