Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
Doa Bharada E seusai Terima Perintah Tembak Brigadir J: Tuhan, Tolong Ketuk Hati Bapak (Ferdy Sambo)
Ini doa Bharada E alias Bharada Richard Eliezer Pudigang Lumiu setelah menerima perintah menembak Brigadir J dari Ferdy Sambo.
Dia mengatakan sudah pasti Bharada E langsung diminta untuk ditangkap bila salah menerjemahkan perintah.
Dijelaskannya, sesuai dengan keterangan Bharada E, saat itu penembakan juga turut dilakukan Ferdy Sambo.
Setelah ditembak Bharada E, kondisi Brigadir Yosua saat itu jatuh tersungkur di lantai, mengerang kesakitan.
Ferdy Sambo kemudian mendekat, lalu melepaskan tembakan terakhir, membuat Brigadir Yosua tewas seketika dalam kondisi berlumur darah.
Pada kasus ini Ferdy Sambo membantah turut menembak Brigadir Yosua.
Menurut Ronny, sah saja seorang terdakwa mengelak dari tuduhan, namun semuanya nanti terungkap di pengadilan.
Dalam wawancara dengan jurnalis senior Budiman Tanuredjo itu, Ronny menyebut untuk perencanaan pembunuhan, Richard tidak terlibat.
Sebab, Richard saat itu sedang berada di halaman rumah lalu diminta oleh Bripka Ricky Rizal menghadap Ferdy Sambo di lantai tiga.
Ketika tiba di hadapan Ferdy Sambo, ungkapnya, tidak ada lagi diskusi, hanya ada perintah langsung kepada Richard Eliezer.sua
Pengakuannya, ada niat Bharada E saat itu menyelamatkan Yosua.
Hanya saja tidak ada kesempatan lagi bertemu dengan seniornya itu sejak menerima perintah.
Dia hanya bertemu dengan Yosua setelah tiba di lokasi eksekusi, yang saat itu juga sudah ada Ferdy Sambo.
Ketakutan hingga minta keluarganya mengikhlaskan

Masih di channel yang sama, Ronny juga mengungkap rasa ketakutan setelah menembak Brigadir J, hingga meminta orangtuanya untuk mengikhlaskan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepadanya.
Ketakutan Bharada E itu terjadi di awal-awal kasus pembunuhan Brigadir J, saat dia harus mengikuti skenario Ferdy tentang tembak menembak.