KATA-KATA Bijak Sinetron Preman Pensiun Tentang Hidup, Cocok Jadi Status Whatsapp atau Caption IG

Sinetron Preman Pensiun yang mendapat banyak perhatian dari masyarakat, memiliki banyak sekali kata-kata bijak tentang kehidupan.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
INSTAGRAM
Cuplikan Preman Pensiun 7 hari ini 20 Oktober 2022 

SURYA.CO.ID - Berikut kumpulan kata-kata bijak dari sinetron Preman Pensiun dari season 1 sampai terbaru.

Seperti diketahui, sinetron Preman Pensiun yang mendapat banyak perhatian dari masyarakat, memiliki banyak sekali kata-kata bijak tentang kehidupan.

Beberapa karakter di Preman Pensiun kadang juga memiliki dialog yang berisi kata-kata bijak, dan cocok untuk dijadikan status Whatsapp atau caption Instagram.

Melansir Kompas.com, berikut kumpulan kata-kata bijak dari sinetron Preman Pensiun.

  • "Kita pernah susah, habis itu senang. Mungkin kita harus susah sekali lagi, lebih susah dari waktu itu. Supaya kalau kita senang lagi, benar-benar senang."
  • "Tidak perlu menjadi pemimpin untuk disegani. Karisma dan kewibawaan diri lebih memiliki andil daripada kekuasaan."
  • "Kita harus dapat mengalahkan rasa takut tapi jangan hilangkan rasa takut itu. Kecuali kamu mau berhenti jadi manusia."
  • "Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, adanya di samping untuk jadi pendamping. Bukan di punggung untuk jadi tulang punggung."
  • "Utamakan kopi jangan utamakan cinta. Karena otak butuh inspirasi, bukan air mata."
  • "Terkadang masalah itu datang hanya untuk mengetahui seberapa berani kamu untuk menghadapinya."
  • "Kalau tetap kumpul, kita harus akur. Kalau terpaksa berpisah, kita saling mendoakan saja."
  • "Di bawah pemimpin yang baik, anak buah bodoh pun ada gunanya. Tapi di bawah pemimpin yang bodoh, pasukan terbaik pun kocar-kacir."
  • "Saya mau belajar bekerjasama dari tim sepak bola, bagaimana sekelompok orang berjuang bersama-sama untuk meraih sebuah kemenangan. Bukan dengan saling mengandalkan, tapi saling mendukung dan mempercayai."
  • "Menengok ke belakang itu boleh, untuk mengenang dan belajar. Tapi bukan untuk kembali."

Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved