Apa Itu Pistol FN? Dipakai Perempuan Bersenjata Todong Paspampres dan Mau Terobos Istana Negara
Berikut penjelasan tentang apa itu pistol FN, senjata yang dipakai perempuan todong Paspampres dan mau menerobos istana negara.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Apa itu pistol FN? yang dipakai perempuan bersenjata untuk todong Paspampres dan mau menerobos istana negara.
Diketahui, kasus perempuan bersenjata mau menerobos Istana Negara di Jalan Merdeka Utara, Selasa (25/10/2022) masih menjadi sorotan luas.
Menurut Danpaspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat, perempuan yang memebawa pistol FN itu ditangkap Paspampres karena tingkah lakunya yang mencurigakan pada pukul 07.00 WIB.
Anggota Paspampres menghampiri perempuan tersebut dan ia langsung mengacungkan senjata ke arah anggota (Paspampres).
Kemudian, anggota Paspampres langsung mengambil senjata api yang ditodongkan dan menyerahkan perempuan tersebut kepada anggota Polisi Lalu Lintas yang sedang bertugas di depan Istana.
Lantas, apa itu Pistol FN?
Melansir dari Wikipedia, Pistol FN Five-seveN merupakan merek dagang untuk pistol semi otomatis produksi perusahaan senjata asal Belgia, FN Five-seveN.
Penamaan pistol ini didasari atas penggunaan peluru berkaliber 5,7 mm yang digunakan senjata ini, sedangkan penulisan huruf F dan N besar ditujukan pada inisial perusahaan pembuat senjata ini yaitu FN.
Sebagai senjata sidearm untuk Personal defense Weapon (PDW) FN P90, pistol ini menggunakan peluru dengan jenis yang sama yaitu 5,7 x 28 mm buatan FN yang dibuat pada awal 1990an.
Awalnya senjata ini dibuat untuk kalangan militer dan kepolisian, tetapi pada tahun 2004 FN memproduksi juga varian bagi warga sipil dengan nama FN Five-seveN USG yang dilengkapi dengan rel Picatinny.
Pistol ini banyak digunakan oleh pasukan elit/khusus di banyak negara termasuk Indonesia.
Pembuatan versi rakyat daripada pistol ini pada tahun 2004 ikut mempopulerkan jenis senjata ini.
Senjata ini memiliki banyak kesamaan dengan FN P90, yaitu senjata ringan berbahan polimer, kapasitas magazin yang besar, mudah digunakan dengan tangan kiri/kanan, recoil yang rendah, dan mampu menembus baju anti peluru dengan menggunakan jenis peluru terbentuk.
Fakta Perempuan Bersenjata yang Mau Terobos Istana Negara
Sejumlah fakta menarik tentang Siti Elina (24), perempuan bersenjata yang hendak terobos Istana Negara, Jakarta pada Selasa (25/10/2022).
Berikut fakta-fakta tentang Siti Elina:
1. Dikenal tertutup
Nurjanah, Ketua RT Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, tempat Siti Elina tinggal mengakui perempuan bersenjata itu warganya.
"Iya benar itu warga saya, Siti Elina," ujarnya.
Ia pun mengaku kaget atas apa yang dilakukan Siti Elina hari ini.
Aksi yang dilakukan Siti Elina itu pun mengundang perhatian warga sekitar untuk mendatangi kediamannya.
"Kaget juga, ada tante ini datang kasih tahu berita."
"Setelah itu tante ini bawa berita dateng lagi tiga orang. Nanya ini benar warga sini, saya jawab benar warga sini," jelasnya.
Di sisi lain, Nurjanah mengungkapkan bahwa Siti Elina adalah warga yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangganya.
"Hari-hari biasa saja, sama tetangga jarang ngobrol, orangnya tertutup," katanya.
Lebih lanjut, Nurjanah mengatakan, terduga pelaku itu merupakan ibu rumah tangga.
Ia tinggal bersama suami dan kedua anaknya yang masih balita.
2. Orang Tua Berpisah
Nurjanah juga menceritakan bahwa kedua orang tua Siti Elina telah berpisah.
Dikutip dari Tribun Jakarta, kini Siti Elina tinggal serumah bersama sang ibu, suaminya, dan kedua anaknya.
"Sudah lama dia lahir di sini. Orang tua di sini, Di sini sama suami dan anaknya, mamanya juga."
"Kalau sama bapaknya sudah pisah, tapi masih sering nengok," ceritanya.
Selain Siti Elina, suaminya juga dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.
"Jadi kayak enggak kenal. Saya aja ketemu di jalan enggak ini, kalau istirnya ketemu pasti negor," jelasnya.
3. Sering Memaksa Warga Ikut Ngaji
Tetangga Siti Elina, Indah Widiarti mengaku sering diajak untuk ikut mengaji.
Bahkan, kata Indah, ajakan tersebut menjurus ke memaksa ketika dirinya enggan untuk ikut.
Paksaan tersebut tidak hanya dilakukan secara langsung tetapi juga lewat pesan via WhatsApp hingga menelepon.
"Kayak memaksa ikut, padahal kan saya lagi nggak bisa. Sering dipaksa, kadang-kadang nelfonin via WA," ujarnya.
Terkait pengajian, Indah mengatakan Siti Elina sering mengadakan pengajian di kediamannya pada hari Kamis atau Jumat Malam.
Namun, pengajian tersebut dilakukan bersama komunitas agama Islam tertentu dengan dipimpin oleh seorang ustaz dari Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
"Kalo Lina nggak ceramah, manggil ustaz lagi dari Kalibaru, dia manggil ke sini. Kayak ikut satu komunitas sama para-para ustaz gitu, makanya ikut pengajian di sini," ucap Indah.
Warga lain yang tidak ingin disebut namanya juga mengalami hal sama dengan Indah.
Bahkan, dirinya mengaku ketika dipaksa oleh Siti Elina dan ia menolak, yang bersangkutan mencoba mengajak lewat anak dari warga itu.
Warga tersebut juga menyebut ketika permintaan Siti Elina ditolak maka akan marah.
"Dia pernah ajak aku, terus ajak anak aku, ayo ikut. Nggak mau ah, saya kan udah punya pengajian sendiri. Terus dia marah gitu kalo kita nggak mau diajak pengajian," ucap warga itu.
Nurjanah, menambahkan, pengajian yang digelar Siti Elina dihadiri jamaah dari luar lingkungan tempat tinggalnya.
"Kalau kata tetangganya, tiap malam Sabtu itu ngadain pengajian di rumahnya."
"Cuma jamaahnya dari luar, paling kelihatan ada lima-enam motor terparkir," kata Nurjanah, Selasa (25/10/2022) dilansir Wartakotalive.com.
Menurut keterangan Nurjanah, SE (24) juga terlihat menjalankan salat berjamaah di musala dan masjid berpindah-pindah beberapa terakhir ini.
"Sering ngajak ibu-ibu ngaji gitu, maksa, cuman pada enggak mau karena ngajinya tertutup," tuturnya.
4. Pendukung organisasi terlarang
Siti Elina diduga memiliki afiliasi dengan organisasi terlarang.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), R Ahmad Nurwakhid, menyebut pelaku merupakan pendukung dari organisasi masyarakat yang telah dibubarkan pemerintah.
"Ia juga diketahui sering memposting propaganda khilafah melalui akun media sosialnya," ungkapnya dalam keterangan, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
BNPT kini tengah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk menghimpun data terkait adanya keterkaitan dengan jaringan terorisme.
“Kami BNPT sesuai tugas pokok dan fungsinya sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal (lone wolf)," ujar R Ahmad Nurwakhid kepada wartawan, Selasa, dilansir Tribunnews.com.
“Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," terangnya.
Terbaru, tim penyidik dari Polda Metro Jaya membawa sejumlah barang bukti dari hasil penggeledahan rumah Siti Elina.
Bahkan, ibunda Siti Elina juga ikut dibawa penyidik untuk dimintai keterangan.
Ketua RW 03 Tugu Selatan, Sugandi, membenarkan seorang warganya dibawa kepolisian untuk dimintai keterangan lanjutan.
Sugandi menjelaskan, ada 16 barang yang disita dari rumah Siti Elina.
"Informasi yang diberikan (orang tua SE) tidak mengetahui apa pun yang dilakukan anaknya."
"Dia cuma kasih tahu kalau anaknya ikut pengajian dan menginformasikan tempat-tempatnya," ungkapnya, Selasa, seperti diberitakan Kompas.tv.
Kapolsek Koja, AKP Anak Agung Putra Dwipayana, mengatakan pihaknya mengamankan kediaman Siti Elina di bilangan Jakarta Utara.
Jajaran Polsek Koja membantu Polda Metro Jaya yang bertugas melakukan penyelidikan lanjutan.
"Untuk sementara kami dari polsek mengamankan lokasi karena wilayah kami," katanya saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa.
Sejak Selasa pukul 17.30 WIB, polisi mensterilkan jalan sekitar rumah Siti Elina lantaran dipenuhi oleh warga.
Mereka beralasan, hal itu dilakukan guna proses penyelidikan berjalan dengan lancar.
"Dari polda terkait dengan ini ada kegiatan penyelidikan lanjutan, terkait informasi identitas orang yang diamankan depan istana kaitannya untuk melakukan penyelidikan di rumah yang bersangkutan," jelas Agung.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id