Berita Surabaya
Penggusuran Ditunda, Puluhan PKL di Bawah Tol Tambak Asri Surabaya Berharap Ada Solusi
Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di bawah Tol Tambak Asri Surabaya resah, lapak mereka akan segera digusur oleh Satpol PP Kota Surabaya.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di bawah Tol Tambak Asri resah, walau untuk sementara bisa bernafas lega. Hal ini dikarenakan rencana penggusuran lapak ditunda oleh Satpol PP Kota Surabaya.
Sebelumnya, para pelaku usaha tersebut telah menerima surat edaran dari Satpol PP Kota Surabaya, yang berisi tentang pengosongan area di bawah jembatan tol sisi Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, paling lambat 21 Oktober 2022.
Juru Bicara (Jubir) Paguyuban PKL Bawah Tol Tambak Asri, Daniel Lukas Rorong mengaku memang pernah berkomunikasi dengan Asisten 2 Pemkot Surabaya Irvan Widyanto dan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono melalui aplikasi pesan singkat.
"Kami meminta solusi terkait hal ini, karena surat edaran tersebut baru diterima oleh para PKL Bawah Tol Tambak Asri pada 19 Oktober 2022, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya berupa sosialisasi," ujar Daniel, Senin (24/10/2022).
Daniel menganggap, surat tersebut dinilai janggal, lantaran ditujukan kepada pemilik bangunan liar yang berada di bawah jembatan tol sisi Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan.
Padahal, lanjut dia, ada sekitar 50 PKL yang sampai saat ini masih aktif berjualan di lokasi tersebut.
"Ada yang membuka warung kopi, warung makanan, soto rombong, sate ayam, jual pulsa, gorengan, potong rambut, tukang permak kain sampai tambal ban. Sebelum pandemi Covid, ada 80 PKL yang tercatat di sini," jelasnya.
"Kami tidak memungkiri bahwa memang ada bangunan liar yang berdiri di bawah jembatan Tol Tambak Asri. Kalau sasarannya memang seperti itu, silakan dibongkar," imbuhnya.
Akan tetapi, kata Daniel, kalau PKL juga ikut kena dampaknya, maka perlu diadakan pertemuan terlebih dahulu guna mencari solusinya.
Daniel juga menceritakan, pengacara Sholeh yang melakukan pendampingan hukum terhadap para PKL Bawah Tol Tambak Asri memberi kepastian bahwa rencana penggusuran tersebut ditunda.
"Sampai nanti ada pertemuan dengan Pemerintah Kota Surabaya. Selain pengacara Sholeh, PKL Bawah Tol Tambak Asri juga didampingi ormas," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu PKL setempat yang membuka warung makanan, Giati, berharap kalau pada akhirnya digusur paling tidak ada upaya relokasi, sehingga dirinya bisa berjualan kembali.