Pembunuhan Wanita di Apartemen
DAFTAR Target Pembunuhan Rudolf Tobing, Sosok H dan S Lolos Usai Ica Dibunuh di Apartemen
Terungkap daftar target pembunuhan oleh eks pendeta muda, Rudolf Tobing ada tiga orang, yakni sosok dua wanita AYR alias Ica dan S serta pria H.
SURYA.co.id | JAKARTA - Terungkap daftar target pembunuhan oleh eks pendeta muda, Rudolf Tobing ada tiga orang, yakni sosok dua wanita Ade Yunia Rizabani Paembonan alias Ica (36) dan S serta sosok H seorang pria.
Rudolf Tobing berhasil membunuh Ica di apartemen yang disewanya seharga Rp 400 ribu untuk semalam.
Sementara sosok H dan S lolos dari target pembunuhan karena Rudolf Tobing tertangkap lebih dulu setelah membunuh Ica.
Kepada penyidik kepolisian, Rudolf Tobing mengaku nekat membunuh Ica dan menargetkan dua calon korbannya itu karena merasa sakit hati.
Rudolf sendiri terungkap sempat membohongi penyidik ketika dimintai keterangan penyebab melakukan pembunuhan terhadap Ica.
Hingga akhirnya, pembunuh berdarah dingin itu menceritakan rencana pembunuhan sudah dilakukan sejak lama.
Hal itu lantaran Rudolf sakit hati mengetahui Ica dan S berfoto bareng dengan H.
Rudolf menganggap, sosok H merupakan musuhnya.
Karena sakit hati itu, Rudolf meluapkannya kepada Ica dan target selanjutnya H dan S.
Berikut fakta-fakta pembunuhan wanita di partemen Jakarta yang dilakukan Rudolf Tobing.
1. Bunuh Ica usai gagal hubungi H
Ica mudah dijangkau untuk melancarkan aksi kejinya.
Rudolf menghabisi nyawa Ica di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat lalu jasadnya dibuang ke kolong Tol Becakayu, Bekasi.
Penyidik Polda Metro Jaya mendalami motif Rudolf tega menghabisi Ica yang merupakan rekan kerjanya tersebut.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Rudolf mengaku sakit hati pada Icha.
Rudolf rupanya memiliki rencana besar membunuh dua orang lain selain Ica.
Target utama Rudolf adalah seseorang berinisial H yang kala itu sulit dihubungi oleh pelaku.
H juga diketahui merupakan rekan Rudolf.
"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki dikutip dari WartakotaliveKasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, Rudolf sempat mencoba menemui H.
Bahkan, Rudolf sampai menghubungi adik H guna mengetahui keberadaan temannya tersebut.
Namun karena H tak ada kabar dimana keberadaannya, Rudolf akhirnya menargetkan Ica.
"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya, namun responsnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya yaitu korban I," terang Panjiyoga.
Sosok lain selain H dan Ica yang jadi target Rudolf adalah seseorang berinisial S.
Belum sempat menghabisi S, Rudolf keburu dibekuk polisi untuk mendekam di tahanan.
Diakui Rudolf, Ica menjadi target pertama lantaran dianggap paling mudah dijangkau.
"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku, dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," ucap Panjiyoga.
2. Pembunuhan berencana
Rudolf Tobing sempat menipu penyidik kepolisian.
Saat ditangkap dan diperiksa karena telah membunuh rekannya Ica, lalu membuang jasad Icha di kolong Tol Becakayu, Bekasi.
Dimana Rudolf Tobing mengaku bahwa pembunuhan yang dilakukannya atas Ica di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat terjadi spontan karena Ica menerima telepon dari orang yang tidak disukainya atau dianggapnya musuh.
Namun karena diangggap janggal oleh penyidik dan terus didalami, Rudolf Tobing akhirnya mengaku bahwa pembunuhan atas Ica sudah direncanakan sejak lama karena sakit hati dikhianati dalam pertemanan.
Bahkan Rudolf Tobing sempat akan menyewa pembunuh bayaran tapi tidak jadi karena tak punya uang.
Dalam perencanaannya Rudolf Tobing menyewa satu kamar semalam di Apartemen Green Pramuka untuk mengeksekusi Icha dengan dicekik.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menuturkan awalnya Rudolf Tobing mengaku bahwa pembunuhan terhadap Ica terjadi spontan.
Dimana dari pengakuannya, berawal saat Ica menerima telepon dari seseorang yang tidak disukai atau dianggap musuh oleh Rudolf Tobing.
Karena itulah Rudolf Tobing marah dan terjadi cekcok atau bersitegang.
Namun akhirnya Rudolf Tobing mengakui bahwa itu semua bohong.
Ia mengaku sudah merencanakan membunuh Icha cukup lama.
"Jadi bersitegang itu tidak ada. Itu keterangan awal pelaku. Setelah kami lakukan pendalaman, pelaku ini mengaku bahwa memang sudah merencanakan membunuh korban. Motifnya karena sakit hati dan dikhianati," kata Panjiyoga.
Sebab kata Panjiyoga, korban diketahui pelaku pernah berjalan dengan seseorang yang dianggap musuh pelaku.
"Musuh dalam artian tidak sejalan," katanya.
3. Sakit hati
Menurut Panjiyoga, niat membunuh pelaku karena melihat foto korban di media sosial dalam suatu acara dengan seseorang yang dianggap pelaku musuh atau tidak disukainya.
"Jadi pelaku sakit hati karena dikhianati. Pelaku merasa korban yang seharusnya berpihak padanya tapi malahan berpihak pada orang yang tidak disukai oleh pelaku," katanya.
Bahkan kata Panjiyoga, Rudolf Tobing menargetkan dua rekan Icha lainnya untuk dibunuh.
"Korban dan pelaku kawan, bisa dibilang sahabat, teman dekat, dan pernah bergabung di suatu komunitas dan sempat siaran bareng," kata Panjiyoga.
Panjiyoga menyebutkan latar belakang pelaku adalah pendeta muda. "Latar belakang pelaku, dulu informasi yang kami dapatkan dan hasil pemeriksaan, R ini pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di wilayah Bogor," tambahnya.
Panjiyoga memastikan tidak ada motif asmara dalam kasus pembunuhan ini.
4. Ditangkap hendak jual laptop korban
Rudolf Tobing ditangkap jajaran Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya bersama Polresta Bekasi di kawasan Pondok Gede pada Selasa (18/10/2022) siang saat hendak menjual laptop korban.
Bersamaan dengan penangkapan Rudolf, beredar di media sosial, rekaman CCTV, saat ia membawa jasad korban dengan troli di dalam lift Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat.
Dalam rekaman itu Rudolf Tobing tampak sangat tenang dan tersenyum usai membunuh korban dan membawa jasadnya di dalam troli.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung membungkus jasad korban menggunakan plastik dan lakban berwarna hitam.
Jasad korban berinisial AY (36) itu kemudian dibuang di kolong Tol Becakayu dan ditemukan warga pada Senin (17/10/2022) sekira pukul 21.30 WIB.
"Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast," jelas Hengki kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
5. Santai Usai Membunuh
Karena wajah pelaku dikenali lewat rekaman CCTV, banyak yang dengan cepat mengetahui sosok pelaku atau tersangka pembunuhan ini.
Dalam rekaman CCTV apartemen, tampak Rudolf Tobing mendorong troli bermuatan jenazah korban masuk ke lift.
Di dalam lift dirinya bertemu dengan seorang pria dan sempat melempar senyum.
Tersangka tampak santai dalam melakukan aksinya.
Lift lalu terbuka di lantai berikutnya dan pengunjung pria lain masuk ke dalam lift.
Pelaku pun sempat menyapa pria tersebut.
6. Akun Instagram dipenuhi hujatan
Sejak kabar pembunuhan wanita terbungkus plastik mencuat, sejumlah pengguna media sosial langsung menyerbu akun Instagram milik Christian Rudolf Tobing @rudolftobing_.
Beragam komentar pun membanjiri, termasuk komentar hujatan dari netizen.
Tak sedikit netizen yang geram dengan pelaku ini.
Sebab, pelaku selama ini dikenal sering berkotbah sebagai pendeta, tapi malah membunuh orang.
Apa yang dilakukan pelaku dianggap netizen bertentangan dengan firman Tuhan yang selalu disampaikan pria berkepala plontos ini.
Perkataan dan perbuatan pelaku dianggap berbanding jauh dengan apa yang disampaikannya kepada para jemaat.
Tak pelak, banyak yang meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
Awal mula saksi temukan jasad perempuan
Temuan jenazah perempuan yang terbungkus plastik di kolong Tol Becakayu, Bekasi menggegerkan warga.
Seorang saksi mata Dian (35) menceritakan bahwa mayat terbungkus plastik warna hitam ditemukan, Senin (17/10/2022) malam.
Menurut Dian, awal mula temuan mayat terbungkus plastik hitam itu dilaporkan oleh pedagang warung kopi yang akan mengambil gelas di sekitar lokasi.
Dia melihat plastik hitam yang diduga mayat.
Lantaran takut, pedagang tersebut lalu memanggil Dian untuk ikut memeriksa, dan memastikan apa yang ada di dalam bungkusan plastik hitam dan dilakban itu.
"Dia bilang 'bang tu apaan coba liat dong bang takut saya' terus saya panggil anak-anak itu. Dari posturnya kek gitu udah keliatan kalo itu mayat. Udah ga bener," kata Dian di lokasi kejadian, Selasa (18/10/2022).
Dikatakan oleh Dian kondisi bungkusan plastik hitam itu sangat rapi.
Bahkan sudah dililit lakban. Ia sempat mendekat dan memastikan apa isi di dalam bungkusan plastik hitam itu.
Namun ia kaget, melihat ada bagian plastik yang robek dan mengeluarkan jari kaki.
"Itu kondisinya teRbungkus rapi, yang keliatan itu udah di akhir-akhir pas di bawah ada sobekan gitu. Keliatan dua jari kakinya," katanya.
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rudolf Tobing Sempat Tipu Polisi saat Ditangkap karena Bunuh Icha