KKB PAPUA Kian Meresahkan, Tak Cuma Bunuh Warga Sipil tapi Juga Rampas Dana Desa, Begini Modusnya
Aksi kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua di wilayah Teluk Bintuni kian meresahkan. Terbaru, mereka merampas dana desa.
Sehingga, pada pencarian ini bisa ada sebuah sinergitas antara petugas dan masyarakat di sekitar lokasi.
Tak hanya itu, dalam melakukan pencarian pihaknya pun tetap melibatkan intelijen.
"Kita tetap kedepankan langkah intelijen agar bisa mendeteksi mereka yang melakukan penyerangan," jelasnya.
Ia memastikan, upaya pengejaran ini para pelaku diduga masih di wilayah Teluk Bintuni dan Maybrat.
"Kita masih melakukan pencarian dalam waktu dekat akan kami lakukan penangkapan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Adam Erwindi menjelaskan kronologi kejadian berdarah itu.
Mulanya mendengar suara rentetan tembakan saat para pekerja sedang membuat jalan di Kampung Majni menuju arah Moskona Utara.
Para pekerja yang berjumlah 12 orang merasa ketakutan dan langsung melarikan diri.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebi Sambom mengklaim kelompok itu yang menjadi pelaku penembakan dan menewaskan empat orang.
"Mereka (4 pekerja yang meninggal) masih di tangan kami. Selain melakukan penembakan kami juga membakar mobil truk dan ekskavator yang digunakan untuk melakukan pekerjaan jalan," kata Sebi dalam keterangan tertulis.
Kecaman Ketua DPR Papua Barat
Kabar penembakan itu sampai ke telinga Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor.
Orgenes Wonggor menegaskan, ia mengecam tindakan tersebut.
"Dalam agama mana pun tidak membenarkan tindakan kekerasan apalagi membunuh orang yang tidak bersalah saat sedang bekerja di jalan," kata Ketua DPR Papua Barat, Jumat (30/9/2022).
Menurutnya, tindakan semacam itu yang justru menghambat upaya memajukan daerah.
"Mereka (para pekerja) itu sedang mengerjakan jalan untuk membuka keterisolasian di daerah, kita jangan jadi penghambat pembangunan di negeri ini," katanya.
Dia meminta aparat TNI dan Polri menindak kelompok TPNPB OPM yang melakukan aksi tersebut.
"Kami minta agar Pangdam dan Kapolda Papua Barat mengambil tindakan terhadap kelompok tersebut," ucapnya.
Sementara Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw mengutuk keras tindakan kebiadaban yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata itu.
"Selaku Pj Gubernur Papua Barat saya mengutuk kebiadaban kelompok kekerasan pimpinan KOCU ini," jelas Waterpauw.
Dia sudah berkomunikasi dengan Pangdam XVIII/ Kasuari dan Kapolda Papua Barat agar segera lakukan upaya evakuasi.
"Saya minta keluarkan TO-DPO terhadap kelompok ini," tegasnya.
Paulus mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik.
"Karena aparat keamanan segera menangani para pelaku ini, doakan kita tindak tegas kelompok ini secepat mungkin," kata dia.
Update beritalainnya di Google News SURYA.co.id
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Bupati Bintuni Sebut Dana Desa Mengalir ke KKB, Begini Reaksi Pj Gubernur Papua Barat