Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya
HASIL Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan: Tersangka Tak Kunjung Ditahan dan Temuan Hilangnya CCTV
Dari rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan, ditemukan beberapa fakta baru. Termasuk di dalamnya, ketidaksesuaian seperti yang terjadi di lapangan.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
Sekurang-kurangnya, rekaman CCTV dihapus dengan durasi waktu selama 3 jam 21 menit 54 detik.
“Pergerakan awal rangkaian baracuda yang akan melakukan evakuasi tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir, “ tulis TGIPF.
“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” sambung temuan TGIPF.
Hilangnya durasi rekaman CCTV ini otomatis menyulitkan atau menghambat investigasi TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi.
Dari laporan ini juga disebutkan bahwa TGIPF sedang mengupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri.
Adapun temuan TGIPF ini telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: TGA Tuding Ada Dugaan Intimidasi Gagalkan Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, Kapolda Jatim: Tak Benar
3. Jatuhnya peluru gas air mata berbeda
Terdapat perbedaan tata letak jatuhnya selongsong gas air mata yang ditembakkan oleh petugas kepolisian dalam pelaksanaan rekonstruksi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, yang digelar di lapangan sepak bola Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022).
Hal tersebut tampak dalam pelaksanaan rekonstruksi adegan ke-18, yang menunjukkan momen sejumlah anggota kepolisian yang dikomandoi oleh salah satu tersangka, Komisaris Polisi (AKP) Has Darmawan (HD) Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jatim, mulai memperagakan upaya pengendalian massa.
Dalam momen tersebut, lontaran selongsong gas air mata ternyata jatuh di area shuttle run atau sisi terluar lapangan yang membatasi antara tribun penonton dengan area rumput lapangan utama tempat pertandingan, di sisi selatan tribun.
Padahal, di beberapa temuan rekaman video amatir atas tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) yang beredar luas di berbagai platform media, menunjukkan bahwa selongsong peluru gas air mata tersebut jatuh di tengah kerumunan suporter yang berada di tribun penonton.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, segala bentuk perbedaan teknis temuan dalam rekonstruksi tersebut menjadi kewenangan penyidik.
Namun, proses rekonstruksi adegan demi adegan dalam kasus tersebut, dilakukan atas dasar kronologi yang disampaikan oleh pihak para tersangka.
"Jadi secara materi dan proses penyidikan, itu penyidik yang akan menyampaikan, kalau misalnya tersangka mau menyebutkan seperti itu, itu haknya dia," ujarnya di Ruang Konferensi Pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022).
tragedi Kanjuruhan
rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan
TGIPF
Polda Jatim
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
UPDATE Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Sosok Penjaga Pintu Stadion dan Temuan TGIPF |
![]() |
---|
AGENDA Polri soal Tragedi Kanjuruhan: Pemeriksaan Iwan Bule Ditunda, Bagaimana Jadwal Rekonstruksi? |
![]() |
---|
AGENDA Polri soal Tragedi Kanjuruhan: Iwan Bule Dipanggil, Rabu Gelar Rekonstruksi & Bongkar Makam |
![]() |
---|
AGENDA Polri soal Tragedi Kanjuruhan: Pekan Depan Bongkar Makam & Rekonstruksi Tembakan Gas Air Mata |
![]() |
---|
NASIB Suprapti 'Bakul Dawet' di Tragedi Kanjuruhan seusai Ketahuan Bohong, Dipecat dari Kader Partai |
![]() |
---|