Berita Nganjuk
9 Kecamatan dan 32 Desa di Nganjuk Rawan Longsor, BPBD Siagakan Sumberdaya untuk Mitigasi Bencana
maksud dan tujuan penyusunan rencana kontigensi penanganan darurat longsor tersebut adalah memetakan sumberdaya yang ada di Nganjuk.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Meluasnya bencana akibat cuaca ekstrem di beberapa daerah di Jatim, juga membuat Pemkab Nganjuk waspada. Bahkan Pemkab Nganjuk melakukan pemantapan mitigasi dan kesiapsiagaan longsor sebagai langkah awal Penyusunan Rencana Kontigensi Penanganan Darurat Longsor dan Gladi Kabupaten Nganjuk.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, Abdul Wakid menjelaskan, pemantapan kesiapsiagaan tersebut terdiri dari kesiapan personel dan materiil dalam mengantisipasi bencana alam tanah longsor di wilayah rawan longsor di Nganjuk.
"Suksesnya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana itu harus dilaksanakan dengan gotong-royong dan sinergitas bersama. Karena di Nganjuk ada 9 Kecamatan dan 32 Desa yang rawan longsor," kata Wakid, Selasa (18/10/2022).
Dijelaskan Wakid, maksud dan tujuan penyusunan rencana kontigensi penanganan darurat longsor tersebut adalah memetakan sumberdaya yang ada di Nganjuk. Rencana kontigensi sebagai pedoman penanganan saat tanggap darurat bencana tanah longsor terjadi.
"Itu juga sebagai pedoman langkah-langkah yang telah disepakati bersama, yakni siapa melakukan apa, saat kapan, di mana, dan bagaimana pelaksanaannya terutama saat terjadinya bencana longsor," ucap Wakid.
Untuk itu, dikatakan Wakid, penyusunan rencana kontigensi tersebut penting bagi pemda sebagai bagian dari konsep manajemen resiko. Yakni dengan menyiapkan segala sesuatu yang mungkin terjadi saat tanah longsor.
"Termasuk memastikan keamanan dan keselamatan warga masyarakat sekitar melalui skenario penanganan bencana tanah longsor," papar Wakid.
Untuk Penyusunan Rencana Kontigensi Penanganan Darurat Longsor dan Gladi Kabupaten Nganjuk, ungkap Wakid, BPBD berkerjasama dengan Komunitas Pecinta Alam Pemerhati Lingkungan (Kappala) Indonesia.
Pada tahap awal, peserta kontigensi diminta mengumpulkan data profil dan pemetaan sumber daya yang ada di masing-masing instansi/organisasi. "Selanjutnya nanti akan dilaksanakan pertemuan lanjutan untuk penyusunan perencanaan," ucap Wakid.
Sementara Camat Ngetos, Widi Cahyono mengatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan Penyusunan Rencana Kontigensi Penanganan Darurat Longsor Kabupaten Nganjuk yang digelar di Kecamatan Ngetos.
Kegiatan tersebut penting bagi pihaknya dan masyarakat untuk mempersiapkan sedini mungkin dari resiko apabila terjadi tanah longsor. Hal itu juga agar tidak timbul korban dan kerugian saat bencana itu terjadi.
"Makanya, kami berharap apa yang terjadi di Kecamatan Ngetos dua tahun yang lalu yakni tanah longsor Selopuro tidak terjadi di kecamatan atau desa-desa yang lain. Kami siap untuk hadapi bencana, tidak ada bencana tidak masalah. Lebih baik kita siap," tutur Widi. ****