Berita Entertainment
Sosok Asli Kang Gobang yang Kabarnya Comeback di Preman Pensiun 7, Terakhir Muncul di Sekuel ke-4
Inilah sosok asli Kang Gobang, yang kabarnya akan muncul di sinetron Preman Pensiun 7. Terakhir muncul di sekuel ke-4
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Inilah sosok asli Kang Gobang, yang kabarnya akan muncul di sinetron Preman Pensiun 7.
Diketahui, sutradara Preman Pensiun, Aris Nugraha memberikan bocoran mengenai kelanjutan sinetron yang ia garap sejak 2015 lalu.
Dalam akun Instagram pribadinya, @arisnugraha_anpfilms, Aris Nugraha tampak mengunggah potret seorang pria yang diketahui pernah muncul di sinetron Preman Pensiun.
Pria tersebut adalah Kang Gobang.
Bukan tanpa alasan, Aris Nugraha mengunggah potret tersebut seolah ingin mengisyaratkan bahwa Kang Gobang akan kembali bergabung ke Preman Pensiun.
Dugaan ini semakin kuat ketika Aris Nugraha menuliskan, "Mau langsung nyambung ke PP7, ah!" dalam kolom keterangan unggahannya.
Lantas, siapa sosok asli Kang Gobang?
Tokoh Kang Gobang diperankan oleh Muhammad Jamasari.
Sebelum bermain sinetron, Ari, sapaan akrab Muhammad Jamasari, pernah bekerja sebagai preman.
Pekerjaannya itu membuat lelaki bertubuh tinggi kekar ini akrab dengan dunia hitam.
Hingga sebuah peristiwa membuatnya berpikir untuk bertobat dan keluar dari dunia premanisme, yaitu kematian sang ayah.
Pria asal Sukabumi, Jawa Barat itu, kemudian berusaha memperbaiki diri.
"Sebelum saya di Preman Pensiun, mungkin saya sudah gak bisa bicara. Emang niatnya saya perbaikan diri makanya saya pulang ke Sukabumi," ujar Kang Gobang.
"Yang dulu itu masa lalu saya, namun setelah di Preman Pensiun itu saya minta doanya untuk semua. Gimana caranya setelah saya ikut (Preman Pensiun) itu masa depan saya," terangnya kemudian.
"Mau hasilnya besar atau kecil, tapi saya tetap bersyukur, Kang Dik," imbuh Kang Gobang.
Berhenti di Preman Pensiun 4
Perlu diketahui, tokoh Kang Gobang mendadak hilang saat sinetron Preman Pensiun memasuki sekuel keempat.
Dalam tayangan di Youtube DIKDIK Channel, Rabu (3/6/2020), Ari sempat kebingungan ketika diminta menjelaskan alasan tak bergabung dengan sinetron garapan Aris Nugraha itu.
Kendati demikian, Kang Gobang tetap bersyukur lantaran bisa membayar utang waktu kepada keluarganya.
Bahkan selama di rumah, Kang Gobang berhasil merenovasi rumahnya agar terlihat lebih indah dan nyaman.
"Yang dulu tiap saya pulang ke rumah saya bahasanya bayar utang, waktunya bayar utang jalan-jalan sama anak-anak."
"Tapi karena pandemi, jadi enggak bisa. Akhirnya kotrak-katrik saja rumah sebisa-bisa bikin taman-tamanan, kolam-kolaman," kata Kang Gobang.
Di samping itu, Kang Gobang berpendapat bahwa Aris Nugraha sudah mengambil langkah yang bijaksana.
Menurutnya, setiap orang bakal dikasih kesempatan dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Dulu, kata Kang Gobang, ia sudah diberikan kesempatan untuk membawakan peran Gobang.
"Di situ mungkin kita sadar diri kenapa kita di sini enggak dipakai. Karena kemarin (sudah) dikasih kesempatan, ini waktunya lockdown, ketemunya sama seluruh dunia. Walaupun kita enggak ada, PP4 tetap sukses," ujarnya.
Lebih lanjut, pria berambut gondrong itu tak ingin berpikiran negatif.
Dia, bagaimanapun caranya, harus berpikiran positif.
Pasalnya, jika berpikiran negatif terus bakal susah rezeki.
"Jadi kata Kang Dikdik, tebihan piomongeun, caketan piduiteun (jauhi yang bakal membuat obrolan negatif, dekati ladang rezeki). Sebisa mungkin, masalah besar kita perkecil. Masalah kecil kita hilangkan," ujarnya.
Ari tak memungkiri rasa kecewa sempat dirasakannya lantaran tak bermain di Preman Pensiun, namun itu manusiawi.
Ia mengaku bersyukur sudah diberikan kesempatan untuk bermain di Preman Pensiun layar lebar.
"Mungkin Pak Aris, sutradara juga (saat ini) lebih senang naikin orang baru, makanya dari situ kita sadar diri berarti ini kesempatan orang (baru) buat berkarya," katanya.
Menurutnya, Preman Pensiun adalah milik bersama dan sudah membesarkan dirinya dan rekan-rekannya yang lain.
"Soalnya kita besar di sini, mudah-mudahan intinya dari kita mah jalani, tekuni, syukuri. Bersyukurlah intinya," ujarnya.