Berita Malang Raya

Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Aremania Akan Gelar Aksi Turun ke Jalan Pada 20 Oktober 2022

Untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, Aremania bersepakat akan menggelar aksi damai dengan turun ke jalan pada 20 Oktober 2022 mendatang.

Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Purwanto
Warga melintas di depan lukisan mural bertema tragedi Kanjuruhan di Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang. Untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan, Aremania bersepakat akan menggelar aksi damai dengan turun ke jalan pada 20 Oktober 2022 mendatang. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Aremania bersepakat akan menggelar aksi damai dengan turun ke jalan pada 20 Oktober 2022 mendatang.

Sikap ini diambil, dari hasil kesepakatan bersama Tim Gabungan Aremania (TGA) untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

"Iya benar, akan ada aksi turun jalan," ucap Dadang Indarto, perwakilan dari TGA saat dikonfirmasi SURYA.CO.ID, Sabtu (15/10/2022).

Berdasarkan hasil konferensi pers yang digelar pada Jumat (14/10/2022) kemarin malam, total ada empat poin pernyataan sikap dari Aremania.

Pertama, menuntut Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan Pro Justitia atas dugaan kejahatan kemanusiaan dalam tragedi 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.

Kedua, dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh Div Propam Polri kepada seluruh personel di lapangan dan perwira polisi yang bertanggung jawab, termasuk Kapolda Jatim yang berwenang saat tragedi Kanjuruhan terjadi.

Ketiga, dilakukan autopsi atas semua korban luka dan meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

Dan Keempat, negara wajib memulihkan kesehatan dan kerugian materiil dan immatreriil seluruh korban.

Dari informasi yang dihimpun SURYA.CO.ID, aksi turun ke jalan Aremania ini akan dimulai dari Stadion Gajayana pada pukul 09:00 WIB.

Beberapa tuntutan yang nantinya akan disuarakan ialah meminta Komnas HAM usut tuntas dengan membentuk tim penyelidikan pro justitia dugaan pelanggaran berat HAM.

Serta, meminta tiga kepala daerah Malang Raya untuk ikut mengawal tuntutan Aremania.

Aremania juga mengajak seluruh suporter di Indonesia untuk bersama-sama menjadikan perjuangan keadilan atas dugaan pelanggaran HAM berat, dan menjadikan momentum Kanjuruhan ini sebagai titik awal revolusi total sepak bola Indonesia.

Dengan harapan, suporter Indonesia yang tergerak untuk perbaikan sepak bola Indonesia bisa bergerak di tanggal dan waktu yang sama saat aksi Aremania turun ke jalan.

Sehingga, ini semua bisa menjadi gerakan Nasional Revolusi Total Sepak Bola Indonesia serentak di berbagai kota.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved