Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya
VIDEO Bukti Krusial Tragedi Kanjuruhan Direkam Korban Sebelum Meninggal, Aremania Fokus Gas Air Mata
Sebuah video eksklusif yang direkam saat detik-detilk tragedi Kanjuruhan menjadi bukti penting yang kini ada di tangan Komnas HAM.
SURYA.CO.ID - Sebuah video eksklusif yang direkam saat detik-detilk tragedi Kanjuruhan menjadi bukti penting yang kini ada di tangan Komnas HAM.
Video eksklusif itu direkam oleh suporter Aremania saat berjuang menyelamatkan diri sebelum akhirnya dia meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Aman mengungkap, video eksklusif yang didapatnya itu belum pernah terpublikasi di media maupun media sosial, sepanjang pengusutan kasus tragedi Kanjuruhan.
Menurutnya, video tersebut merupakan salah satu bukti krusial untuk pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban meninggal 132 orang itu.
"Karena ada satu (video) yang sangat krusial, yang sepanjang sepengetahuan kami belum terpublikasi."
Baca juga: BUKTI PENTING Tragedi Kanjuruhan di Tangan Komnas HAM, Mahfud MD Singgung Rekomendasi yang Khas
"Video ini memang diproduksi oleh yang meninggal," ujarnya dengan nada bergetar saat konferensi pers di Gedung Komnas HAM yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Rabu (12/10/2022).
Anam menjelaskan video yang dimiliki oleh pihaknya itu berisi rekaman dari korban berada di tribun penonton hingga pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
"(Korban meninggal dunia) merekam banyak hal. Dan dia sendiri bagian dari yang meninggal," jelasnya.
Kendati begitu, Anam tidak memperlihatkan isi video itu kepada awak media.
Lebih lanjut, Anam membeberkan fakta terkait kondisi pintu 13 Stadion Kanjuruhan yang ramai dibicarakan publik menjadi penyebab jatuhnya korban meninggal dunia.
Ia mengungkapkan pintu 13 dalam kondisi terbuka meski yang dibuka adalah pintu kecil bukan pintu gerbang.
Tidak hanya pintu 13, Anam juga mengungkapkan pintu lain seperti pintu kecil 10, 11, 12, dan 14.
Temuan ini, katanya, berdasarkan hasil pengamatan video yang didapat Komnas HAM.
"Kondisi pintu tribun terbuka meskipun yang dibuka adalah pintu tribun 10, 11, 12, 13, dan 14. Jadi memang ini yang awalnya jadi hiruk pikuk," ujarnya.