Oknum TNI Pukuli Satpam
Tindak Tegas Oknum TNI yang Viral Pukuli Satpam di Bali, Ini Biodata Mayjen TNI Sonny Aprianto
Berikut profil dan biodata Mayjen TNI Sonny Aprianto yang menindak tegas oknum TNI viral pukuli satpam Shopee di Bali.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto menindak tegas oknum TNI yang viral pukuli satpam Shopee di Bali.
Meski sudah selesai secara damai, tapi oknum TNI pukuli Satpam Shopee itu tetap diproses secara hukum militer.
Ini merupakan perintah langsung dari Mayjen TNI Sonny Aprianto.
Lantas, seperti apa profil dan biodata Mayjen TNI Sonny Aprianto?
Melansir dari Wikipedia, Mayjen TNI Sonny Aprianto lahir 9 April 1967.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 31 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Pangdam IX/Udayana.
Sonny, lulusan Akademi Militer 1990 ini berpengalaman dalam Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN.
Riwayat Pendidikan:
- Akmil (1990)
- Sesarcabif
- Sussar Para
- Suspa Intel
- Suspa Kontra Intel
- Diklapa I/Inf
- Selapa II/Inf
- Lat Raider
- Seskoad
- Sus Danyon MC
- Sus Dandim
- Sesko TNI
- Lemhannas
Riwayat Jabatan:
- Dandeninteldam IX/Udayana (2007)
- Danyonif 315/Garuda (2007—2009)
- Dandim 0303/Bengkalis (2009—2011)
- Kasrem 031/Wira Bima (2011)
- Danbrigif 1 PIK/Jaya Sakti (2011—2013)
- Asintel Kasdam Jaya (2013—2014)
- Paban III/Biddagri Sintel TNI (2014—2016)
- Paban Sahli Kasad (2017—2018)
- Danrem 031/Wira Bima (2018)
- Danpusintelad (2018—2021)
- Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN (2021—2022)
- Pangdam IX/Udayana (2022—Sekarang)
Riwayat Penugasan:
Komandan Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-67 (17 Agustus 2012) di Istana Merdeka[2]
Penghargaan:
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
- Bintang Yudha Dharma Nararya
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
- Satyalencana Kesetiaan XXIV
- Satyalencana Kesetiaan XVI
- Satyalencana Kesetiaan VIII
- Satyalencana Dharma Nusa
- Satyalencana Wira Dharma
- Satyalencana Wira Nusa
- Satyalencana Dwidya Sistha.
Oknum TNI Pukuli Satpam
Sebelumnya, Viral di media sosial sebuah video rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan anggota TNI memukuli seorang satpam alias sekuriti Shopee di Bali.
Dalam video yang beredar, tampak prajurit TNI tersebut bersama seorang pria datang ke gudang dan mendorong sembari melayangkan pukulan terhadap seorang sekuriti yang berjaga di gudang tersebut.
Beberapa orang karyawan berusaha melerai. Namun, pria yang datang bersama anggota TNI malah ikut menyerang sekuriti tersebut.
Dari penelusuran, pemukulan oleh anggota TNI terhadap sekuriti Shopee terjadi di sebuah gudang di wilayah Gianyar, Bali, Rabu (5/10/2022) sekitar pukul 15.00 Wita.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Kav Antonius Totok Yuniarto P membenarkan bahwa pelaku pemukulan merupakan anggota TNI AD.
Oknum TNI itu berinisial MS, berpangkat Sersan Kepala yang bertugas Kodim 1611/ Badung.
Sedangkan satu pelaku yang berpakaian sipil dalam video itu merupakan anak MS.
"Kita sudah cek bahwa Kejadian itu benar terjadi di Gianyar, gudang Shopee Gianyar. Dilakukan oleh oknum anggota TNI Angkatan Darat berpangkat Sersan Kepala inisial MS. MS ini anggota 1611/Badung," kata dia saat dihubungi, Jumat (7/10/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Anggota TNI Pukuli Satpam Shopee karena Paket Tak Sesuai, Sudah Dilaporkan ke Polisi, tapi Langsung Dicabut'.
Totok menjelaskan, pemukulan terjadi berawal dari Serka MS memesan barang melalui Shopee. Beberapa waktu berselang, dia menerima paket kiriman dari perusahaan tersebut.
Namun setelah dicek, ternyata isi paket tidak sesuai dengan barang yang sudah dipesan. MS kemudian mendatangi gudang Shopee untuk komplain.
Setiba di gudang tersebut, dia bertemu dengan korban yang bertugas sebagai sekuriti. Saat itu, korban menjelaskan terkait mekanisme aduan.
Namun, MS tidak menerima sehingga terjadi perselisihan yang berujung pada aksi penganiayaan.
"Karena tidak tahu mekanismenya, datanglah ke gudang Shopee itu. Dijelaskan oleh sekuriti, 'di sini bukan tempat komplain, ini hanya ekspedisi pengantaran'. Terjadi kesalahpahaman, akhirnya terjadi pemukulan itu," kata Totok.
Korban langsung melapor ke Polres Gianyar atas tindakan penganiayaan yang dilakukan.
Namun, korban mencabut laporan tersebut setelah adanya kesepakatan damai antara korban dan pelaku. Kasus ini pun tidak dilanjutkan ke proses hukum.
Meski pelaku dan korban sudah berdamai, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto tetap memerintahkan agar MS diproses secara hukum militer.
"Penegasan dari pimpinan bahwa anggota ini bersalah. Tindak pidananya ada pemukulan makanya tetap diproses secara hukum," kata dia.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id