Capres 2024
Anies Baswedan Kunjungi AHY, Pengamat: Peluang Besar Jadi Pasangan Capres-Cawapres 2024
Bakal capres 2024 dari Partai NasDem, Anise Baswedan hari ini dikabarkan menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
SURYA.co.id | JAKARTA - Bakal capres 2024 dari Partai NasDem, Anise Baswedan hari ini dikabarkan menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Gerak cepat Anies safari politik ke Partai Demokrat mendapat apresiasi positif dari para pengurus partai berlambang mercy itu.
Pun dengan pendapat pengamat yang menyebut, Anies peluang besar berpasangan dengan AHY lantaran jabatan anak Susilo Bambang Yudhoyono itu sebagai Ketua Umum.
Rencananya, pertemuan Anies dengan AHY berlangsung di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (7/10/2022).
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, dalam pertemuan itu Anies dan AHY akan membahas beberapa topik kebangsaan, salah satunya gerakan perubahan untuk Tanah Air.
Herzaky mengklaim pertemuan itu merupakan keinginan keduanya.
“Sebelum ini Anies dan AHY sendiri sebagai dua sahabat, sudah berungkali melakukan pertemuan, membahas isu-isu kemasyarakatan dan kebangsaan,” sebutnya dalam keterangan, Kamis (6/10/2022).
Sebelumnya Anies telah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) yang diusung oleh Partai Nasdem.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan keputusan itu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Adapun Partai Demokrat tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Terbaru, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyampaikan progres pembentukan koalisi telah mencapai 82 persen.
Tapi PKS enggan terburu-buru menentukan langkah.
Mardani mengaku pihaknya merasa pembentukan koalisi tak cukup hanya dengan mengumumkan capres dan calon wakil presiden (cawapres).
"Kan kalau cuma capres-cawapres, enggak ada line up kabinet, kurang seru sekarang. Karena enggak ada kontestasi karya gagasan," papar Mardani.
Pasangan serasi
Partai Demokrat beberapa kali menunjukan keinginannya "mengawinkan" Anies dan AHY.
Herzaky menilai keduanya adalah figur yang merepresentasikan semangat Partai Demokrat yakni perubahan, dan perbaikan.
“Kalau keduanya ini bersanding, AHY-Anies maupun Anies-AHY, ya bisa saja, kenapa tidak?,” ucapnya pada wartawan, 14 September 2019.
Hal serupa diungkapkan anggota Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Syarief Hasan.
Ia mengaku Anies merupakan figur yang dipertimbangkan Partai Demokrat untuk bersanding dengan AHY di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Memang (nama Anies) sudah sebagian beredar. Beliau punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY. Tapi ini masih taraf finalisasi,” katanya.
Bahkan setelah Anies diusung sebagai capres Partai Nasdem, Herzaky menilai keduanya ibarat dua pendekar.
“Kayak dua pendekar di tingkat tertinggi lagi jajal pukulan, tetapi saling mengisi satu sama lain," tandas Herzaky.
Sementara Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan siap memberi dukungan pada Anies jika memenuhi janjinya pada Partai Demokrat dan partai koalisi.
Tapi ia tak merinci apa janji Anies yang telah disampaikan pada Partai Demokrat.
“Selama Anies konsisten dengan janjinya kepada Partai Demokrat dan secara umum kepada koalisi, maka Partai Demokrat akan memberikan effort 1.000 kali lipat lebih besar dari yang dapat diberikan Anies,” jelasnya.
Namun ia optimis kunjungan Anies adalah sinyal posifif untuk terwujudnya kerja sama bersama AHY.
“Makin meneguhkan bahwa Anies adalah bagian dari tokoh perubahan, dan perbaikan bersama Partai Demokrat,” tutur dia.
Andi menilai fatsun politik Anies diuji dalam perhelatannya ke kantor DPP Partai Demokrat.
Ia menggambarkan kunjungan itu ibarat ujian pertama Partai Demokrat untuk melihat kesungguhan Anies.
“Partai Demokrat dan rakyat Indonesia sedang menantikan hal itu,” imbuhnya.
Komentar pengamat politik
Terpisah, pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan, dibanding nama lainnya seperti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Alasannya, posisi AHY saat ini adalah ketua umum partai politik yang bisa saja mengunci koalisi bersama NasDem, partai yang telah mendeklarasikan mendukung Anies sebagai capres 2024.
"Di atas kertas sejauh ini AHY lebih diunggulkan karena beberapa faktor. Misalnya, elektabilitas AHY di atas Andika dan Khofifah. AHY juga ketum Demokrat yamg mengunci bisa tidaknya NasDem bisa usung Anies di pilpres," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (6/10/2022).
Namun, Adi melihat posisi AHY rentan tergusur Andika yang sejak awal masuk radar NasDem.
Bukan tanpa alasan nama Andika belakangan menguat. Andika saat ini panglima TNi yang punya jejaring kuat dan solid dan mulai dikenal luas publik.
"Secara perlahan juga mulai terkonfirmasi sebagai sosok yang potensial maju, minimal cawapres. Andika dinilai lebih bisa melengkapi Anies yang lemah di basis minoritas dan Indonesia bagian timur dan tengah," ujar Adi.
Di sinilah, menurut Adi Prayitno, lobi Demokrat diuji di hadapan NasDem dengan mematok AHY sebagai cawapresnya Anies.
"Apakah Demokrat yang sebagai kunci bisa memajukan Anies di pilpres menerima AHY sebagai cawapres Anies. Problemnya, apakah NasDem welcome atau tidak dengan AHY? Kan di situ perdebatannya," ucapnya.
Lebih lanjut, perlahan nama khofifah mulai memudar karena dinilai tak terlalu kuat di Jawa Timur, tergantikan dengan nama Andika yang tiba-tiba menyeruak kuat dikaitkan berpasangan Anies.
"Bahkan belakangan nama Sandi juga mulai muncul yang digadang potensial mendampingi Anies. Meski Sandi punya bekal elektabilitas, tapi mengingat posisi Sandi yg berada di blok pemerintah, rasa-rasanya kedua pasangan ini sulit disatukan," katanya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya mengumumkan langsung dukungan partainya terhadap Anies Baswedan untuk maju dalam Pilpres 2024.
Nama Anies Baswedan sebelumnya masuk dalam penjaringan Capres dalam Rakernas Partai NasDem pada Juni 2022 lalu bersama Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika Perkasa.
Anies Baswedan saat itu diusulkan 32 DPW NasDem dan diumumkan Surya Paloh masuk bursa Capres dari Partai NasDem.
Berselang kurang dari tiga bulan, Surya Paloh pun mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024 dari Partai NasDem.
"Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami mempunyai keyakinan-keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro, sejalan dengan apa yang kami yakini," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/9/2022).
Surya Paloh meyakini Indonesia menjadi negara yang bermartabat jika Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden RI.
"Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan bangsa ke depan, insya Allah jika saudara Anies Rasyid Baswedan terpilih jadi presiden nanti, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya," ujarnya.
Surya Paloh mengungkapkan pembangunan bangsa Indonesia tidak hanya dilakukan melalui aspek fisik semata melainkan pembangunan karakter.
"Itu diperlukan dan akan kita perlukan yang tidak kalah lagi diperlukan adalah nation and character building membangun karakter bangsa," ungkapnya.
Anies Baswedan bisa pilih cawapres
Bukan hanya dideklarasikan menjadi Capres 2024, Anies Baswedan pun diberi keleluasaan oleh Surya Paloh untuk menentukan pendampingan sebagai Cawapres.
"Soal cawapres kalau NasDem ya udah kasih otoritas sama Bung Anies. Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang enggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menuturkan hal itu guna menghindari disharmonis antara Capres dan Cawapres yang diusung nantinya.
"Ketika yakin pilih capres kita harus yakin pilih kesempatan ke dia untuk pilih Cawapres," ujarnya.
Menyikapi deklarasi yang dilakukan Partai NasDem, Anies Baswedan mengatakan pihaknya menerima amanah yang diberikan untuk maju dalam Pilpres mendatang.
"Bismillah kami terima kami siap jalan bersama," kata Anies Baswedan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Anies menuturkan pihaknya bersedia meneruskan pembangunan yang ada di Indonesia apabila terpilih menjadi presiden.
"Ketika Bang Surya dan teman-teman di NasDem mengajak kami untuk berjalan bersama meneruskan pembangunan di republik ini, memperbaiki yang kurang, menuntaskan yang belum, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan segala kerendahan hati, bismillah kami terima dan siap menjawab tantangan itu," ujarnya.
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai AHY Lebih Berpeluang Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Bakal Temui AHY dan Hasrat Demokrat "Kawinkan" Keduanya"