Tragedi Arema vs Persebaya

Persebaya dan Bonek serta Warga Surabaya Doa Korban Tragedi Kanjuruhan, Eri Cahyadi: Semua Saudara

Berbagai elemen Bonek pun turut serta dan ikut dalam prosesi doa untuk Aremania korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Surabaya.Tribunnews.com/Bobby Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan tim Persebaya menggelar doa bersama untuk Aremania korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. Doa digelar di Tamana Surya komplek Balai Kota Surabaya, Selasa (4/10/2022) 

 


SURYA.co.id | SURABAYA - Tim Persebaya dan ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat di Surabaya menggelar doa bersama di Taman Surya Balai Kota, Selasa (4/10 malam). Acara ini mendoakan atas meninggalnya 131 orang korban atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Sebanyak 131 orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1 2022-2023 yang berkesudahan 2-3 untuk Bajul Ijo.

Doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruan dipimpin Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Ahmad Muhibbin Zuhri berlangsung khusu'. Berbagai elemen dari Bonek pun turut serta dan ikut dalam prosesi doa untuk Aremania korban tragedi Stadionn Kanjuruhan, Malang.

Jajaran tim Persebaya Surabaya juga hadir. Pelatih Aji Santoso, pemain dan manejemen tim Persebaya mengikuti seluruh prosesi doa bersama untuk Aremania korban tregedi Stadion Kanjuruhan.

Setelah menggelar doa bersama, mereka lantas menyalakan lilin. Kemudian menaruh rangkaian bunga sebagai simbol berkabung, perdamaian serta persaudaraan, di dekat air mancur Taman Surya.

"Warga Surabaya juga berduka sedalam-dalamnya. Kita semua kumpul di sini untuk mendoakan korban teman-teman (Aremania) di Malang," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Selain Eri Cahyadi, acara ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Kapolrestabes Surabaya Kombes Polisi Ahmad Yusep Gunawan dan sejumlah pejabat Pemkot Surabaya.

Dalam kesempatan ini, Cak Eri berpesan kepada seluruh suporter, khususnya yang ada di Surabaya, untuk saling menjaga perdamaian. Surabaya bisa menjadi pelopor karena Kota Pahlawan dikenal cinta perdamaian.

“Bahwa suporter kita lebih mengutamakan nyawa dari pada sebuah bola dan kemenangan. Apalah arti dari sebuah kemenangan buat kita, kalau ada korban jiwa dari saudara-saudara kita," kata Cak Eri.

"Tunjukkan kalau kita semua adalah bersaudara bagi seluruh suporter di seluruh Indonesia. Saya yakin Persebaya akan semakin jaya dengan doanya para suporter kita,” ujar Wali Kota Eri.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso turut menyampaikan rasa duka terhadap para korban yang meninggal dalam peristiwa di Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Aji berharap, peristiwa itu adalah yang terakhir kali terjadi di Indonesia.

"Mudah-mudah ini bisa menjadi titik balik merukunkan semua suporter di Indonesia. Betapa indahnya kalau kedua suporter dari Persebaya dan Arema itu bersatu,” sebut Aji.

Kapten Tim Persebaya, Muhammad Alwi Slamat juga mengatakan hal senada. Alwi juga ingin suporter Persebaya dan Arema bisa berdamai dan menjadi persaudaraan satu sama lain.

"Semoga nanti kedua suporter ke depannya juga bisa nonton bola bareng, meskipun itu main di Surabaya atau di Malang. Semoga bisa bersahabat, jangan jadi musuh,” harap Alwi.

Usai berdoa bersama dan meletakkan ribuan lilin dan bunga, para suporter sempat berebut untuk berswafoto bersama dengan Wali Kota Eri dan pemain Persebaya di halaman Balai Kota. Bahkan, ketika para pemain Persebaya akan pulang, para suporter turut mengikuti arak-arakan rombongan.

Salah satu suporter Arema, Arga turut hadir dalam doa bersama di Taman Surya. Tanpa canggung, ia berbaur dengan para suporter Persebaya sembari menaruh lilin dan karangan bunga.

"Saya harap sepakbola kita (Indonesia) semakin baik dan jangan sampai ada nyawa melayang lagi, hanya karena menonton bola,” harapnya.

"Mewakili pemain, pelatih dan manajemen, mengungkapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini duka buat sepak bola nasional," tutur Yahya Alkatiri, manajer Persebaya.

Jumlah banyaknya korban meninggal, menjadikan tragedi Kanjuruhan yang terburuk ketiga di dunia dalam dunia sepak bola.

"Semoga kejadian seperti ini tidak pernah terulang lagi," harap Yahya Alkatiri.

Tim Persebaya dan ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat di Surabaya menggelar doa bersama di Taman Surya Balai Kota, Selasa (4/10/2022) malam. Mereka berdoa untuk Aremania korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Tim Persebaya dan ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat di Surabaya menggelar doa bersama di Taman Surya Balai Kota, Selasa (4/10/2022) malam. Mereka berdoa untuk Aremania korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang (Surabaya.Tribunnews.com/Bobby Koloway)

Tidak hanya menyampaikan duka mendalam, pemain, pelatih dan manajemen Persebaya ikut serta aksi doa bersama untuk para korban yang dilakukan di Surabaya.

Asisten pelatih Persebaya, Mustaqim dan enam pemain Persebaya, Koko Ari, Januar Eka, Riswan Lauhin, Mancini, Alta Ballah dan Dandi Maulana ikut Salat Gaib berjemaah di Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (3/10) kemarin siang.

Video Rekomendasi:


Kesedihan Silvio-Vidal


Dua pemain asing Persebaya, Silvio Junior dan Higor Vidal menyampaikan duka dan doa terbaik untuk para korban.

"Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan kesedihan ini yang kita semua hidup dan mencintai sepak bola," ungkap Silvio Junior.

Pemain asal Brasil itu juga menyelipkan doa terbaik untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

"Semoga Tuhan yang dalam kebaikannya yang tidak terbatas mengasihi kita semua dan semua nyawa yang hilang dalam tragedi yang sangat besar ini," ucapnya.

"Aku minta maaf untuk semua orang yang kehilangan anggota keluarganya. Semoga Tuhan menghibur hati masing-masing," pungkas Silvio Junior.

Ungkapan sama juga disampaikan oleh Higor Vidal melalui instagram pribadinya.

Sejatinya laga tersebut menjadi momen kebahagiaan baginya setelah absen enam laga Persebaya akibat cedera.

"Malam yang akan menjadi salah satu membahagiakan dalam hidup saya, menjadi momen paling menyedihkan dalam hidup saya," ungkap Higor Vidal.

"Aku akan menukar kemenangan apapun dengan nyawa yang hilang di Stadion itu," tambahnya.

Ia menyebut stadion sejatinya menjadi tempat dimana orang-orang pergi menonton "pertunjukan". Pria, wanita dan anak-anak juga keluarga pergi ke stadion untuk menyemangati tim mereka dengan sepenuh hati.

Begitu juga saat laga selesai, semua orang punya pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Hidup terus berjalan.

"Dan mengetahui lebih dari 100 orang tidak akan pulang meninggalkan saya dengan hati dan tangan saya, itu sebuah kesedihan," ucap pemain asal Brasil itu.

"Saya berharap dari dalam hati saya banyak kekuatan untuk semua anggota keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai," tambahnya. (Bobby Koloway/Khairul Amin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved