Tragedi Arema vs Persebaya
Bonek dan Aremania saatnya Bersatu Damai, Kirim Karangan Bunga dan Doa Warga Surabaya Terus Digelar
Bonek, suporter Persebaya Surabaya memberikan empati dan terus berdoa atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang renggut nyawa 131 orang
Penulis: Khairul Amin | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Bonek, suporter Persebaya Surabaya memberikan empati dan terus berdoa atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang merengut nyawa 131 korban jiwa dan 323 orang terluka.
Doa bersama di beberapa titik area Surabaya, termasuk Senin (3/10/) malam di Tugu Pahlawan, Surabaya.
Selain lilin, beberapa suporter juga membawa poster berisi sejumlah pesan perdamaian. "Tidak Ada Sepakbola Seharga Nyawa", "Kemanusiaan di Atas Segalanya", "Tetap Kuat Arek Malang", dan beberapa pesan lain tertulis.
"Kita di sini untuk mendoakan korban yang ada di Malang. Semoga segala amal kebaikannya diterima Allah SWT," ujar koordinator Bonek Green Nord, Husein Ghozali.
Pria yang akrab disapa Cak Cong ini menyampaikan pesan perdamaian. Menurutnya, sudah saatnya seluruh elemen suporter untuk bersatu menjunjung tinggi kemanusiaan.
"Singkirkan rivalitas! Kita di sini (mendoakan Aremania) karena kita satu bangsa, satu NKRI! Salam Satu Nyali!," terangnya.
Selain itu, Bonek Green Nord juga mengirim karangan bunga sebagai ungkapan bela sungkawa ke Malang yang diletakkan di depan Patung Singa di Stadion Kanjuruhan.
"Kami mengesampingkan ego. Rivalitas hanya selama 90 menit di lapangan. Sebagai sesama suporter, kami Bonek juga menyampaikan dukacita yang mendalam atas tragedi kemanusiaan ini,” ucap Husein Ghozali, koordinator Green Nord.
"Tragedii ini sangat menyayat hati. Korban jiwa sangat banyak," tutur pria yang akrab disapa Cak Cong ini.
Cak Cong berharap semua pihak mengesampingkan bendera komunitas atau kepentingan lain dari tragedi ini.
Menurut Cak Cong, tragedi Kanjuruhan ini murni kemanusiaan.
"Nyawa lebih berharga dari sepakbola. Kami sangat menyayangkan adanya korban. Semoga ini yang terakhir," harapnya
Selain berharap tragedi ini tidak terulang lagi. Ia meminta semua pihak terkait melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Semua stakeholder, semua elemen sepakbola harus evaluasi apa yang perlu dibenahi agar ini menjadi yang terakhir kalinya," tutur Cak Cong.
Niat Andie Peci ke Malang
Pentolan Bonek suporter Persebaya, Andie Peci turut berduka atas tragedi Stadion Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa Aremania. Jatuhnya ratusan korban itu terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya.
Tragedi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022), merenggut nyawa 131 orang.
Jumlah korban 131 itu berdasarkan update data keterangan yang dibuat Dinas Keshatan (Dinkes) kabupaten malang, pada Selasa (4/10).
Terkait insiden memilukan di Stadion Kanjuruhan itu, Andie Peci pun mengutarakan niatnya untuk datang ke Malang.
Kelak, kedatangan Andie Peci ke Malang untuk mengucapkan duka sembari merancang gerakan mengusut tuntas Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Niat ini disampaikan Andie Peci melalui cuitan di akun Twitter-nya, Senin (3/10/2022).
"Kalo diperbolehkan oleh Aremania, saya akan datang ke Malang."
"Untuk mengucapkan duka dan bersama-sama dalam gerakan usut tuntas tragedi di Kanjuruhan. Matur suwun," begitu cuitan Andie Peci yang dikutip SURYA.
Andi Peci juga mendukung langkah dan gerakan yang dilakukan Aremania terkait tragedi Kanjuruhan.
"Saya mendukung apa pun langkah dan gerakan yang akan ditempuh Aremania dalam menyikapi tragedi di Kanjuruhan. Dan bersedia menjadi bagian dari langkah dan gerakan tersebut,” tulisnya.
Upaya dialog antara Aremania dan Bonek memang diperlukan supaya bisa menjalin hubungan yang harmonis. Selama ini, dua kelompok suporter masih dalam hubungan yang belum mencair.
Doa Warga Surabaya Terus Dilakukan
Tim Persebaya dan ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat di Surabaya menggelar doa bersama di Taman Surya Balai Kota, Selasa (4/10 malam). Acara ini mendoakan atas meninggalnya 131 orang korban atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Sebanyak 131 orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1 2022-2023 yang berkesudahan 2-3 untuk Bajul Ijo.
Doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruan dipimpin Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Ahmad Muhibbin Zuhri berlangsung khusu'. Berbagai elemen dari Bonek pun turut serta dan ikut dalam prosesi doa tersebut.

Jajaran tim Persebaya Surabaya juga hadir. Pelatih Aji Santoso, pemain dan manejemen tim Bajul Ijo mengikuti seluruh prosesi doa bersama untuk korban tregedi Stadion Kanjuruhan.
Setelah menggelar doa bersama, mereka lantas menyalakan lilin. Kemudian menaruh rangkaian bunga sebagai simbol berkabung, perdamaian serta persaudaraan, di dekat air mancur Taman Surya.
"Warga Surabaya juga berduka sedalam-dalamnya. Kita semua kumpul di sini untuk mendoakan korban teman-teman (Aremania) di Malang," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Selain Eri Cahyadi, acara ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Kapolrestabes Surabaya Kombes Polisi Ahmad Yusep Gunawan dan sejumlah pejabat Pemkot Surabaya.
Dalam kesempatan ini, Cak Eri berpesan kepada seluruh suporter, khususnya yang ada di Surabaya, untuk saling menjaga perdamaian. Surabaya bisa menjadi pelopor karena Kota Pahlawan dikenal cinta perdamaian.
“Bahwa suporter kita lebih mengutamakan nyawa dari pada sebuah bola dan kemenangan. Apalah arti dari sebuah kemenangan buat kita, kalau ada korban jiwa dari saudara-saudara kita," kata Cak Eri.
"Tunjukkan kalau kita semua adalah bersaudara bagi seluruh suporter di seluruh Indonesia. Saya yakin Persebaya akan semakin jaya dengan doanya para suporter kita,” ujar Wali Kota Eri.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso turut menyampaikan rasa duka terhadap para korban yang meninggal dalam peristiwa di Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Aji berharap, peristiwa itu adalah yang terakhir kali terjadi di Indonesia.
"Mudah-mudah ini bisa menjadi titik balik merukunkan semua suporter di Indonesia. Betapa indahnya kalau kedua suporter dari Persebaya dan Arema itu bersatu,” sebut Aji.
Kapten Tim Persebaya, Muhammad Alwi Slamat juga mengatakan hal senada. Alwi juga ingin suporter Persebaya dan Arema bisa berdamai dan menjadi persaudaraan satu sama lain.
"Semoga nanti kedua suporter ke depannya juga bisa nonton bola bareng, meskipun itu main di Surabaya atau di Malang. Semoga bisa bersahabat, jangan jadi musuh,” harap Alwi.
Usai berdoa bersama dan meletakkan ribuan lilin dan bunga, para suporter sempat berebut untuk berswafoto bersama dengan Wali Kota Eri dan pemain Persebaya di halaman Balai Kota. Bahkan, ketika para pemain Persebaya akan pulang, para suporter turut mengikuti arak-arakan rombongan.
Salah satu suporter Arema, Arga turut hadir dalam doa bersama di Taman Surya. Tanpa canggung, ia berbaur dengan para suporter Persebaya sembari menaruh lilin dan karangan bunga.
"Saya harap sepakbola kita (Indonesia) semakin baik dan jangan sampai ada nyawa melayang lagi, hanya karena menonton bola,” harapnya.
"Mewakili pemain, pelatih dan manajemen, mengungkapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini duka buat sepak bola nasional," tutur Yahya Alkatiri, manajer Persebaya.
Jumlah banyaknya korban meninggal, menjadikan tragedi Kanjuruhan yang terburuk ketiga di dunia dalam dunia sepak bola.
"Semoga kejadian seperti ini tidak pernah terulang lagi," harap Yahya Alkatiri.
Tidak hanya menyampaikan duka mendalam, pemain, pelatih dan manajemen Persebaya ikut serta aksi doa bersama untuk para korban yang dilakukan di Surabaya.
Asisten pelatih Persebaya, Mustaqim dan enam pemain Persebaya, Koko Ari, Januar Eka, Riswan Lauhin, Mancini, Alta Ballah dan Dandi Maulana ikut Salat Gaib berjemaah di Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (3/10) kemarin siang.