Tragedi Arema vs Persebaya
Penghormatan Ultras Gresik atas Meninggalnya Ratusan Korban Tragedi Arema vs Persebaya
Kurang lebih seribu lilin dinyalakan di Stadion Gelora Joko Samudro. Ultras Gresik menggelar doa bersama untuk para korban.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK - Halaman Stadion Gelora Joko Samudro Senin (3/10/2022) malam dipenuhi Ultras Gresik.
Mereka berkumpul jadi satu untuk mendoakan korban tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang.
Kurang lebih seribu lilin dinyalakan di Stadion Gelora Joko Samudro.
Ultras Gresik menggelar doa bersama untuk para korban.
Ada dua warga Gresik yang menjadi korban kerusuhan tersebut.
Hadiyatus Saniah (24) meninggal dunia dan M Refo Septian (19) mengalami patah kaki.
Ratusan lilin sengaja ditata menyerulai bentuk love, pita dan tulisan AREMA.
Tidak hanya itu, di sekitar lilin juga diletakkan atribut hingga jersey Arema FC berikut dengan taburan bunga.
"Duka yang mendalam tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Semoga rekan-rekan kita yang menjadi korban tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa," kata koordinator acara, Wahab.
Ribuan Ultras Gresik sejenak mengheningkan cipta lalu menyanyikan anthem Arema FC, Salam Satu Jiwa. Semua tampak kompak dan larut dalam duka.
Wahab mengajak seluruh suporter Gresik United untuk mendoakan seluruh korban.
Tragedi ini adalah duka mendalam bagi sepak bola Indonesia, bahkan dunia.
Bagaimana tidak, kericuhan usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya itu menewaskan 125 suporter Arema FC, Aremania.
Lagu Endank Soekamti itu dikumandangkan berulang kali oleh Ultras Gresik.
Seluruh yang hadir larut dalam haru. Dunia sepak bola berkabung.
"Tragedi ini adalah duka kita. Mari berdoa untuk rekan - rekan kita yang menjadi korban," tutupnya.
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMJePjgswueagAw?hl=id≷=ID&ceid=ID persen3Aid