Tragedi Stadion Kanjuruhan

Liga 1 2022-2023 Dihentikan Akibat Rusuh Usai Laga Arema FC vs Persebaya yang Telan 129 Orang Tewas

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 langsung bersikap pascarusuh di Stadion Kanjuruhan, Kabuopaten usai Arema FC vs Persebaya

Penulis: Khairul Amin | Editor: Fatkhul Alami
Surabaya.Tribunnews.com/Purwanto
Aremania memberi perolongan kepada suporter lain akibat rusuh pasca laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabuapten Malang, Sabtu (1/10/2022). Laga berakhir 2-3 untuk Persebaya 

“Telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya anggota POLRI. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meningal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta dalam press conference pasca pertandingan

Baca juga: USAI Arema FC vs Persebaya Surabaya Berujung Kericuhan Aremania, Hukuman Berat Menanti Singo Edan

Lebih lanjut, dikabarkan masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan.”

Irjen Pol Nico Afinta juga menjabarkan kronologu peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berujung petaka.

Kekecewaan suporter atas kekalahan tuan rumah dari Persebaya Surabaya diduga menjadi pemicu utama.

“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan”

Situasi yang mulai tak terkendali membuat pihak berwajib melakukan pengamanan.

“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidakmasuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain”

Kondisi yang mulai anarkis membuat pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk melakukan pelemparan gas air mata.

“Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata. Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil.”

Pelemparan gas air mata ini yang membuat penonton mulai mundur ke pintu keluar dan mulai berdesakan.

“Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12”

“Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit” Jelasnya.

 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved