Grahadi

Pemprov Jatim

Setelah Inpres 7/2022, Pasar Industri Kendaraan Listrik Makin Bergeliat di Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan, bahwa Pemprov Jawa Timur akan segera menyiapkan anggaran untuk pengadaan mobil listrik.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Perakitan sepeda motor listrik di garasi PT Molindo di Gresik, Jawa Timur, Kamis (29/9/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kebijakan pemerintah pusat, khususnya Presiden Joko Widodo yang mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 7 Tahun 2022 agar pejabat instansi pemerintah mulai beralih menggunakan kendaraan listrik disambut positif sektor industri.

Para pelaku usaha di bidang transportasi, khususnya kendaraan listrik menganggap bahwa kebijakan Presiden tersebut merupakan political will dan upaya nyata mengurangi emisi dan mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bahar tak terbarukan.

Salah satu pelaku usaha transportasi listrik, Setiajit selaku Dirut PT Molindo, industri perakitan motor listrik yang berpusat di Jatim tepatnya Gresik, menyampaikan bahwa pasca kebijakan Presiden itu dikeluarkan, gairah pasar menggunakan kendaraan listrik semakin meningkat.

“Tahun ini ada peningkatan permintaan pasar untuk sepeda motor listrik. Bahkan kami cukup kewalahan. Dealer pun semakin banyak yang tertarik untuk menjual sepeda motor listrik, karena tren kendaraan ramah lingkungan kini semakin diminati,” tutur Setiajit yang juga mantan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim dan telah pensiun, Rabu (29/9/2022).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki 12 dealer baik di Jatim maupun luar Jatim yang menjual sepeda motor listrik. Target penjualan hingga akhir tahun mencapai 1.000 unit dan telah tercapai lebih dari 50 persen saat ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa memang saat ini pihaknya masih memproduksi dan menjual sepeda motor listrik.

Namun ke depan, ketika pasar mulai menggeliat dan menunjukkan minat yang besar, ia juga akan memasarkan mobil hingga bus.

Sebab, penggunaan kendaraan listrik sangat besar manfaatnya.

Pertama tentu jelas lebih ramah lingkungan sebab zero emission. Kemudian juga lebih efisien dan lebih irit jika dibandingkan dengan penggunaan sepeda motor berbahan bakar bensin.

“Ada tren baru, di mana masyarakat mulai menggemari sepeda motor listrik karena harga BBM kan memang terus naik. Selain itu jika dibandingkan efisiensinya, menggunakan sepeda motor listrik memang justru lebih murah,” tegasnya.

Menurut perhitungannya, penggunaan sepeda motor listrik sekali charge bisa menempuh 60 hingga 70 kilometer.

Untuk menempuh jarak maksimal itu, sepeda motor listrik hanya menghabiskan konsumsi uang Rp 4.800.

Sedangkan untuk kendaraan bensin, untuk menempuh 70 kilometer dibutuhkan konsumsi bahan bahan senilai Rp 25 ribu.

“Hanya 25 persen untuk operasional sepeda motor listrik, jika dibandingkan motor berbahan bakar bensin. Karena baterainya pakai lithium,” tambah Setiajit.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved