Keistimewaan Rabiul Awal dan Amalan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Apa keistimewaan Rabiul Awal dan amalan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bulan Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender penanggalan Hijriyah

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Keistimewaan Rabiul Awal dan Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW 

SURYA.CO.ID - Bulan Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender penanggalan Hijriyah.

1 Rabiul Awal 2022 M/1444 H menurut Kalender Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, jatuh pada tanggal 27 September 2022

Lantas apa keistimewaan bulan Rabiul Awal bagi umat Islam?

Bulan Rabiul Awal menjadi bulan istimewa bagi seluruh umat Islam di dunia, sebab di bulan ini lahir Nabi Muhammad SAW Pembawa ajaran Agama Islam.

Nabi Muhammad SAW disebut dalam Firman Allah Surat Al Anbiya, sebagai Pemimpin Rahmatan Lil' Alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Rasulullah Muhammad SAW lahir dari pasangan Sayid Abdullah dan Sayidah Aminah r.a.

Para sejarawan mencatat Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

Begitu khasnya Rabiul Awal dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sehingga bulan ini disebut juga dengan Bulan Maulid Nabi.

Sebagian umat Muslim menyambut Maulid Nabi dengan berbagai perayaan. Tujuannya, tak lain untuk mengenang dan memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Ada banyak cara memperingati Maulid Nabi, berikut sejumlah amalan yang bisa dikerjakan:

1. Berkumpul, membagikan makanan, memperbanyak ibadah

Menurut pendapat ulama Syafi'iyah, peringatan Maulid Nabi termasuk bid'ah yang baik.

"Perayaan Maulid adalah bid'ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajat Nabi Muhammad SAW. Dan menampakkan kegembiraan dengan waktu dilahirkannya Rasulullah SAW."

Beliau menyampaikan, "Sunah bagi kami untuk memperlihatkan rasa syukur dengan cara memperingati Maulid Rasulullah SAW. Berkumpul dan membagikan makanan dan beberapa hal lain dari berbagai macam bentuk ibadah dan luapan kegembiraan."

2. Membaca sejarah hidup Nabi

Menurut ulama kalangan Hanafiyah, Syaikh Ibnu Abidin Maulid Nabi Muhammad SAW bisa diperingati dengan membacakan sejarah hidup Nabi.

"Ketahuilah bahwa salah satu bid'ah yang terpuji adalah perayaan Maulid Nabi pada Bulan dilahirkan Rasulullah Muhammad SAW."

"Bahkan setiap tempat yang di dalamnya dibacakan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Akan dikelilingi malaikat dan dipenuhi rahmat dan ridho Allah SWT."

3. Membaca Sholawat Nabi

Pada peringatan Maulid Nabi, umat Islam dianjurkan banyak membaca sholawat.

Allah Subhanallahu wata'ala (SWT) pun menyampaikan dalam Alquran surat 33, Al Ahzab ayat 56 anjuran untuk membaca sholawat.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Innalloha wa malaaa`ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

Yang artinya : "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Berdasarkan ayat diatas maka dianjurkan perbanyak shalawat kepada Baginda Rasulullah SAW.

Atau dengan memperbanyak pujian kepada Nabi dengan membaca Barzanji, qasidah Burdah, Syarafal Anam, maulid Diba‘i, dan qasidah lainnya.

4. Perbanyak Sedekah

Selain memperbanyak sholawat nabi, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah.

Bersedekah sebagai bentuk kebahagiaan memperingati maulid nabi.

Keutamaan sedekah dijelaskan dalam hadist, Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi).

5. Puasa

Umat Islam dapat melaksanakan Puasa Sunnah Senin Kamis, sebagai bentuk meneladani Nabi Muhammad SAW.

Sebab salah satu alasan Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa hari Senin adalah Nabi lahir di hari tersebut.

"Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Al-Qur'an] kepadaku)" (HR. Muslim).

6. Membaca ulang sejarah Nabi Muhammad SAW

Wasid Mansyur, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Sunan Ampel Surabaya menyampaikan peringatan Maulid Nabi adalah bentuk ungkapan cinta seorang muslim kepada Nabi Muhammad.

Bagaimana mengungkapkan cinta jika tidak kenal?

Umat Islam dapat membaca kembali sejarah Nabi Muhammad SAW dan meneladani sifat Nabi selama hidup.

Perintah mengenal Nabi bahkan disampaikan Allah SWT melalui FirmanNya, Al – Ahzab ayat 21

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved