G30SPKI
CERITA di Balik Rumah Persembunyian DN Aidit di Solo, Pemimpin Terakhir PKI yang Jadi Dalang G30S
Berikut cerita di Balik Rumah Persembunyian DN Aidit di Solo, Pemimpin Terakhir PKI yang Jadi Dalang G30S.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Sebuah rumah di Kampung Sambeng, Mangkubumen, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, menyimpan cerita sejarah Gerakan 30 September atau G30S/PKI.
Rumah milik Nuri Andrianto (38) disebut-sebut dulu pernah jadi rumah persembunyian DN Aidit.
DN Aidit merupakan pemimpin terakhir PKI dan dianggap sebagai dalang G30S.
Warga sekitar juga mengakui kalau DN Aidit dulu ditangkap di rumah tersebut.
Baca juga: 5 Fakta DN Aidit Pemimpin Terakhir PKI: Peran dalam G30S Masih Misteri, Pengakuannya Kontroversi
Berikut rangkuman fakta cerita di balik rumah persembunyian DN Aidit di Solo.
1. Si pemilik rumah tak tahu
Andrianto mengatakan, dirinya membeli rumah itu medio 2012. Dia tidak mengetahui jika rumah itu dahulunya sebagai lokasi persembunyian DN Aidit.
"Saya belikan tidak tahu. Otomatis tidak tahu kalau ini rumah peninggalan sejarah, saya tidak tahu," kata Andrianto kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mengintip Rumah Persembunyian Pemimpin Senior PKI DN Aidit di Solo'.
Dia baru mengetahui rumahnya pernah digunakan sebagai tempat persembunyian DN Aidit setelah mendengar informasi dari masyarakat sekitar.
2. Awalnya berbentuk joglo
Sebelum dibangun dua lantai, ungkap Andrianto semula rumahnya berbentuk joglo (rumah Jawa).
Tingginya hanya sekitar 160 sentimeter. Atap dan kayu rumah sudah rusak dan keropos.
Untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap keluarganya, Andrianto terpaksa merobohkan rumah tersebut dan membangunnya ulang.