Siapa Hacker Bjorka
Ditangkap Polisi, Pemuda di Madiun Terduga Sosok Hacker Bjorka Masih Berstatus Saksi
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, pemuda Madiun terduga sosok hacker Bjorka hingga kini masih berstatus sebagai saksi.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Mabes Polri masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap pemuda MAH (21) asal Kabupaten Madiun, terduga hacker Bjorka.
Penyelidikan tersebut dilakukan oleh Tim Terpadu antara Polri, dalam hal ini Dittipidsiber Bareskrim Mabes Polri dengan sejumlah instansi kementerian terkait. Seperti Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Badan Intelejen Negara (BIN), Badan Siber Sandi Negara (BSSN), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Proses penyelidikan secara mendalam terus dilakukan setelah dilakukan upaya penangkapan terhadap MAH di kediamannya, Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
Baca juga: Polisi Tangkap Pemuda Madiun Terduga Sosok Hacker Bjorka, Sang Ibu Sebut Anaknya Tak Punya Komputer

Sekitar pukul 18.30 WIB, MAH diketahui telah dibawa ke Mapolsek Dagangan Polres Madiun.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman tidak menampik adanya informasi mengenai upaya penegakkan hukum hingga pengamanan terhadap sosok tersebut di wilayah Jatim.
Hanya saja, ia memastikan, upaya pengamanan tersebut, tidak dilakukan oleh personelnya dari anggota Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim.
"Kami (Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim) tidak tangani. Kemungkinan dari Mabes (Polri)," ujar mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu, saat dikonfirmasi SURYA.CO.ID, Kamis (15/9/2022).
Disinggung mengenai di mana lokasi yang digunakan pihak Tim Cyber Crime Dittipidsiber Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap MAH, mantan Direktur Ditresnarkoba Polda Sumsel itu menegaskan, hingga saat ini tidak ada informasi mengenai permintaan peminjaman tempat di Mapolda Jatim yang dilakukan pihak Mabes Polri terkait upaya penegakkan hukum tersebut.
"Gak ada di Polda (Mapolda Jatim)," pungkasnya.
Sementara, penangkapan terhadap MAH dibenarkan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.
"Untuk yang di Madiun sedang didalami terkait menyangkut masalah yang bersangkutan. Semua tim masih bekerja semuanya timsus," ujar mantan Kabag Bin Polwil Madura Polda Jatim itu, di Mabes Polri, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/9/2022).
Namun, mantan Kapolres Lumajang itu menegaskan, pihaknya belum menyimpulkan sosok MAH tersebut sebagai aktor utama dari aktivitas peretasan (Hacking), pseudonim Bjorka.
Para petugas yang tergabung dalam tim terpadu tersebut, masih melakukan pendalaman terhadap sosok MAH yang hingga kini masih berstatus sebagai saksi.
"Belum, belum disimpulkan seperti itu, karena masih didalami timsus. Saya tidak berkompeten menjelaskan sebelum timsus nanti telah selesai bekerja,” pungkas mantan Kasat Reserse Kriminal Polwiltabes Surabaya itu.
Diketahui hacker Bjorka belakangan ini melakukan serangan siber ke sejumlah situs pemerintah.
Hingga kini, hacker Bjorka diduga telah meretas data pelanggan Indihome, data registrasi SIM Card, data KPU RI, data pejabat negara dan sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Secara terpisah, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menyatakan, tidak ada satu pun dokumen surat menyurat Presiden Jokowi yang diretas.
Namun demikian, ia menegaskan, segala tindakan peretasan adalah perbuatan melanggar hukum dan ia meyakini aparat bakal menyelesaikan masalah ini.
"Saya rasa penegak hukum akan melakukan tindakan hukum. Nanti akan ada pernyataan resmi pejabat terkait," ujar dia.
Sekadar diketahui, belakangan ini sosok Bjorka membuat geger karena mengklaim memiliki 1,3 miliar data pendaftaran SIM Card
Setelah menjual data 1,3 miliar data sim card ponsel, Bjorka juga membeberkan informasi yang sangat sensitif, yakni mengungkap sosok yang dianggap sebagai pembunuh Munir.
Melalui akun Twitter @bjorkanism, Bjorka mengunggah link yang berjudul 'Who Killed Munir?' atau 'Siapa yang Membunuh Munir'.
Dalam artikel berbahasa Inggris itu, selain mengungkap identitas dan data pribadi sosok pembunuh Munir, dia juga menjelaskan bahwa Munir adalah koordinator KontraS yang sangat vokal, yang mengungkap bahwa pelaku penculikan 13 aktivis pada periode 1997-1998 adalah anggota Tim Mawar Kopassus.
Di artikel tersebut, dituliskan bahwa Pollycarpus bukanlah otak sesungguhnya di balik pembunuhan Munir, melainkan hanya orang suruhan.
Selain bikin geger dengan unggahan soal pembunuh Munir ini, Bjorka juga bikin geger setelah membocorkan data pribadi Menteri Kominfo, Johnny G Plate.
Aksi Bjorka ini disampaikan oleh akun Twitter @darktracer_int.
"Bac actor "Bjorka" Leaked personally identifiable information of Indonesia's minister of communication and information technologu (kominfo) and mocked him" demikian ditulis @darktracer_int.
Di unggahan itu, disertakan tangkap layar yang berisi data-data pribadi Johnny G Plate yang meliputi nomor HP, NIK, nomor KK, alamat, nama istri, nama orang tuanya, hingga ID Vaksin.