Persebaya Surabaya
SOSOK Yahya Alkatiri, Manajer Persebaya Surabaya yang Didesak Bonek Mundur Lewat Tagar #YahyaOut
Bonek serukan tagar #YahyaOut usai rentetan hasil buruk, ini sosok manajer Persebaya Yahya Alkatiri.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id, - Bonek serukan tagar #YahyaOut usai rentetan hasil buruk, ini sosok manajer Persebaya Yahya Alkatiri.
Persebaya Surabaya menelan hasil minor di awal musim.
Kekalahan 5 kali dari total 9 pertandingan membuat Bajul Ijo kini bertengger di posisi ke-12 klasemen sementara Liga 1 2022.
Persebaya juga hanya terpaut 4 poin dari zona merah.
Setelah dicukur 3-0 PSM Makassar di Stadion BJ Habibie pada Sabtu (10/9) lalu, gelombang protes Bonek mulai berdatangan.
Salah satu sosok yang disasar adalah Yahya Hasan Alkatiri, atau yang lebih dikenal Yahya Alkatiri.

Yahya Alkatiri sendiri merupakan seorang manajer Persebaya Surabaya yang ditunjuk pada awal musim.
Ia menggantikan Candra Wahyudi yang sebelumnya sukses membawa Bajul Ijo mengakhiri musim di peringkat 5 besar.
Baca juga: PEMBELAAN Kapten Persebaya Surabaya Alwi Slamat di Hadapan Bonek Usai Bajul Ijo Telan Hasil Buruk
Baca juga: Klasemen Persebaya di Elite Pro Academy (EPA) U18 2022 - Bajul Ijo, Persib dan Persija Jadi Raja
Desakan Bonek pada Yahya Alkatiri sendiri terlihat dari media sosial Persebayafans.27.
"#Yahyaout. @coachajisantoso03 stay in persebaya" bonek_malang****
"#yahyaout" tulis ghoni1***
"#yahyaout" tulis zaqq***
"#yahyaout" tulis syafiqoy***
"#Yahyaout #rombaktotalmanajemen" aam.timot****
"#yahyaout #ajistay rombak manajemen" faizalrifk****
"#yahyaout #rombaktotalpersebaya" Tulis azmb****
"Yahya out" tulis josseamiru***
Sosok Yahya Alkatiri
Yahya Alkatiri merupakan manajer Persebaya Surabaya di Liga 1 2022.
Sosok Yahya Alkatiri sendiri tentu sudah tidak asing bagi kalangan pendukung.
Ini karena ia merupakan manajer tim EPA Persebaya 2019 lalu.
Ia mengemban tiga kelompok umur di Persebaya yaitu U-16, U-18 dan U-20.
Di bawah Yahya Alkatiri, tim EPA Persebaya berlimpah prestasi.
Persebaya U-18 berhasil lolos ke babak delapan besar, kemudian U-16 menduduki peringkat ketiga di akhir kompetisi.
Pencapaian paling menterengnya tentu adalah membawa tim U-20 menjadi juara Liga 1 U-20 pada tahun 2019 silam.
Beberapa jebolan tim juara itu mendapatkan pos di tim senior saat ini seperti Ernando Ari, Rizky Ridho, Koko Ari hingga Supriadi.
Yahya Alkatiri kemudian menjadi Manajer Persik Kediri pada musim 2021/2022 silam.
Ia berhasil menghindarkan tim Macan Putih terhindar dari degradasi dan mengakhiri musim di peringkat ke-11 klasemen.
Setelah dari Persik Kediri, ia kembali ke Persebaya Surabaya.
Ia mendapatkan tantangan untuk membangun kembali tim yang ditinggal mayoritas pemain andalan musim lalu.
Yahya Alkatiri bahkan membawa mantan anak didiknya di Persebaya Surabaya junior, mulai dari Brylian Aldama, Rizky Dwiyan, hingga Arief Catur.
Sempat Ungkap Alasan Persebaya Lepas Pemain Pilar
Persebaya Surabaya menjadi topik perbincangan hangat pada bursa transfer musim ini.
Setelah tampil apik dan finish di lima besar musim lalu, Persebaya justru melego mayoritas pemainnya.
Berbagai julukan, seperti "Bedol Desa" "Ramadhan Sale" hingga tudingan bangkrut atau tak punya uang pun mengarah ke Persebaya Surabaya.
Namun, hal itu semua dibantah oleh manajer anyar Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri.
Ia menjelaskan bahwa Persebaya Surabaya berlaku rasional dan memiliki tolok ukur sendiri dalam urusan mempertahankan pemain.
"Pemain yang lepas itu ada berbagai macam alasan" Ucap Yahya Alkatiri seperti dikutip Surya.co.id dari video Youtube Jebreet Media TV yang diunggah Selasa (19/4/2022).
Ia menyebutkan bahwa Persebaya bukan tak ingin mempertahankan pemain pilar musim lalu.
Tawaran kontrak pun sudah diberikan, namun nampaknya tak mencapai kata sepakat.
"Kita mencoba berpikir rasional, jadi semua kita tawarin (kontrak baru)"
"Persebaya berpikir rasional"
Yahya Alkatiri lalu menjelaskan maksud rasional yang dimaksud Persebaya adalah untuk memikirkan bagaimana tim ini bisa juara tanpa harus menghancurkan perusahaan (dari segi finansial)
Eks manajer Persik Kediri itu lalu buka-bukaan bahwa harga pemain tahun ini naik drastis daripada tahun lalu.
"Angka pemain ini, untuk tahun ini gila-gilaan. Bisa sampek 4-5 kali lipat"
"Masalahnya adalah kalau dia balik 100 persen masih oke lah, kadang-kadang ada yang 25 (persen) ada yang dua kali lipatnya lagi"
Harga yang tak wajar itu juga diikuti oleh fenomena klub lain yang bersedia jor-joran di bursa transfer.
Melihat fenomena itu, Persebaya memilih untuk lebih rasional daripada mengikuti fenomena yang sedang terjadi.
"Ini kita tinggal ikut 'gila' atau berpikir rasional" Ungkapnya.
Sementara terkait para pemain yang hengkang, Persebaya Surabaya juga sudah berusaha mempertahankan.
Bahkan pemain (yang hengkang) disinyalir lebih ingin bertahan, terlihat dari tawaran gaji ke Persebaya yang dipatok lebih murah daripada menawarkan diri ke klub lain.
"Mungkin mereka pasang harganya diluar sama di Persebaya itu lebih murah di Persebaya. Cuma, untuk memenuhi angka itu ada yang kami penuhi. Ada yang kalau kita penuhi maka standar yang lainnya harus naik. Kita harus berlaku adil"
Akibatnya, pemain Persebaya Surabaya pun mayoritas hengkang ke tim lain untuk musim depan.
Fenomena 'Bedol Desa' itu membuat netizen berspekulasi bahwa Persebaya bangkrut, kesulitan finansial bahkan dicap kere.
Terkait hal itu, Yahya Alkatiri menjelaskan bahwa klubnya tak mempunyai masalah seperti yang ramai diperbincangkan.
"Persebaya Bangkrut? enggaklah"
Bahkan, ia memberikan bukti bahwa Persebaya Surabaya sangat sehat secara finansial.
"Kalo Persebaya dikatakan masalah di finansial nggak. karena kalau Persebaya bermasalah di finansial, banyak berutang"
Pun dengan masalah gaji pemain, Persebaya Surabaya tak pernah sekalipun telat atau nunggak gaji para pemainnya.
"Persebaya ini kan terkenal gak pernah telat gaji, Sekalipun kita gak pernah telat gaji, bonus, keuangan semua lancar" pungkasnya