Berita Pasuruan

Dikunjungi WOAH, Perusahaan di Pasuruan Ini Sampaikan Skema Karantina Ketat Sebelum Ekspor

Tim World Organization for Animal Health (WOAH) mengunjungi PT Baramuda Bahari (BB), di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan

Foto Istimewa PT Baramuda Bahari
Tim World Organization for Animal Health (WOAH) mengunjungi PT Baramuda Bahari (BB), di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Tim World Organization for Animal Health (WOAH) mengunjungi PT Baramuda Bahari (BB), di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan beberapa waktu lalu.

Kunjungan ini dilakukan dalam Rangka Evaluasi PVS (Performance Veterinary Services) untuk pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik di Indonesia.

Perwakilan tim WOAH yang datang adalah DR. Ana Luisa da Silva Afonso, DR. Stian Johnsen, DR. Mario Ignacio Alguerno, dan Prof. Grossel Geoff.

Junita Lia, Quality Director PT Baramuda Bahari mengatakan, kunjungan ini dilakukan dalam rangka memastikan raw material dan produk yang diekspor perusahaan itu baik dan bebas dari hama dan penyakit ikan.

Menurutnya, PT BB adalah salah satu perusahaan ekspor hewan akuatik terbesar di Indonesia dengan jumlah importansi raw material hewan akuatik yang cukup besar.

Maka dari itu, WOAH ingin melihatnya secara langsung.

Baca juga: Kota Blitar Kembali Dapat Pasokan 2.100 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku

Selain karena perusahaan eksport terbesar, PT. Baramuda Bahari ini dipilih Dirjen Perikanan Budaya dan Dinas terkait untuk dikunjungi karena perusahaan ini selalu menjaga kualitas produk yang baik dan memenuhi persyaratan international.

"Ya dari beberapa perwakilan Tim WOAH ingin memastikan metode karantina raw material kami dari awal hingga produk di eksport kembali," lanjut Lia.

Disampaikannya, alur karantina di perusahaannya itu dimulai sejak awal.

Sejak raw material impor dalam proses kedatangan, pihaknya melapor ke pemerintah atau Balai Karantina.

"Kami berikan dokumen import raw materialnya itu. Selanjutnya, Balai Karantina melakukan pengecekan kesesuaiannya dulu. Species apa saja yang datang, asal negara, kondisinya seperti apa, serta kelengkapan uji lab (mikrobiologi maupun kimia)" tambahnya.

Menurutnya, pihak Karantina akan melakukan isolasi terhadap raw material yang datang dan mengambil sample untuk dilakukan pemeriksaan.

Sampling itu diambil untuk memastikan raw material perusahaan aman dari hama dan penyakit ikan.

"Raw materialnya kita itu kan kepiting tangkapan laut dari Kanada, Alaska, Norwegia dan negara lainnya. Pemeriksaan itu untuk memastikan RM aman secara mikrobiologis, kimiawi, dan bebas penyakit ikan dari negara asal," urainya.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved