Berita Surabaya
Permintaan Meningkat, Cargill Resmikan Pabrik Pengolahan Jagung di Pandaan Pasuruan
Cargill meresmikan pabrik pengolahan jagung basahnya (corn wet mill/CWM) di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Cargill meresmikan pabrik pengolahan jagung basahnya (corn wet mill/CWM) di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), Kamis (8/9/2022).
Produk dari pabrik ini digunakan untuk memenuhi permintaan kebutuhan pati, pemanis, dan bahan pakan yang terus meningkat di pasar Asia dan Indonesia.
Ming Peng, Managing Director Cargill Starches, Sweeteners, and Texturizers Asia, mengatakan, pengembangan fasilitas pabrik ini dibangun dengan nilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun, mulai tahun 2020.
"Dibangun saat pandemi ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian lokal dengan menciptakan hingga 4.000 lapangan kerja baru serta membantu perkembangan industri makanan dan minuman Indonesia," kata Ming Peng.
Prospek pertumbuhan industri makanan dan minuman (Mamin) di Indonesia diperkirakan sebesar 7 persen pasca era Covid.
Hal ini menghasilkan peningkatan dalam permintaan tepung jagung, yang seringkali harus impor dari pasar internasional.
"CWM Cargill di Pandaan ini akan menghasilkan bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk industri mamin. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk substitusi impor sekaligus meningkatkan ekspor produk bernilai tambah," jelas Ming Peng.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang diwakili Dr Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, mengatakan, industri mamin di Indonesia, pada Triwulan pertama tahun 2022, 37,77 persen dari PDB industri non-migas.
"Investasi yang dilakukan Cargill ini diharapkan dapat memperkaya daya saing industri makanan dan minuman, dan tentunya meningkatkan pengolahan pati serta pemanis dalam negeri. Pemerintah juga menjamin ketersediaan bahan baku baik dari pasar domestik maupun global agar investasi semacam ini terus berkembang dan memungkinkan Indonesia bersaing di pasar global,” beber Musdhalifah.
Ming Peng menambahkan, fasilitas Cargill yang baru ini memungkinkan mereka untuk membeli jagung dan mengubahnya menjadi pati dan pemanis berbahan dasar jagung yang lebih banyak lagi.
"Sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik di pasar Indonesia maupun internasional. Kami percaya dengan pabrik baru ini, kami dapat lebih mendukung tujuan pemerintah dalam menumbuhkan industri makanan dan minuman Indonesia dengan meningkatkan kapasitas serta daya saing di pasar internasional," ungkap Ming Peng.
Pihaknya juga berterima kasih atas dukungan kuat yang diterima dari pemerintah di semua tingkatan dengan proyek yang menyediakan empat mesin berkapasitas 3.500 kilogram (Kg) tersebut.
Produsen pemanis di Indonesia menggunakan tepung jagung untuk membuat beberapa produk bahan makanan dengan nilai tambah tinggi, seperti glukosa, sorbitol, dan maltodekstrin, yang telah diekspor ke lebih dari 40 negara di Asia dan Afrika, seperti Jepang, Filipina, India, Afrika Selatan, Australia, Vietnam, Mesir, dan negara lainnya.
Pabrik jagung basah baru ini telah mengadopsi teknologi canggih, dengan penerapan industri 4.0, dan untuk mengoptimalkan otomatisasi, seluruh proses dari pabrik hingga pengemasan menggunakan sistem robotika.
"Fasilitas baru ini juga telah menerapkan standar tertinggi dalam pengelolaan limbah dan konservasi air, mengurangi konsumsi listrik dan air, serta memaksimalkan efektivitas pemurnian air limbah," papar Ming Peng.
Selain itu, untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati, fasilitas Pandaan juga telah menetapkan model pengelolaan ekosistem melalui program rehabilitasi lahan dengan menanam lebih dari 60.000 pohon.
Pembangunan pabrik ini sudah dimulai sejak tahun 2020, dan pada pelaksanaannya Cargill menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan yang sangat ketat, termasuk protokol pencegahan Covid -19.
Tidak ada kecelakaan yang terjadi selama tahap konstruksi, dengan total lebih dari 4,7 juta jam kerja yang tercatat aman.
Hadir dalam peresmian tersebut, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Putu Juli Ardika, yang menyebutkan pihaknya telah memberikan beberapa dukungan kebijakan untuk industri pati jagung ini.
"Di antaranya untuk memberikan potongan bea masuk bagi produk mesin produksi yang harus impor, kemudian impor bahan baku, serta menjamin ketersediaan bahan bakar tertentu untuk industri ini. Yaitu gas bumi," ungkap Puti Juli.
Selain ketiganya, tampak hadir juga Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur, Drajat Irawan, dan Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron dan jajaran dari Cargill lainnya.