Breaking News:

Berita Surabaya

Selain BLT BBM dari Kemensos, Cak Eri Siapkan Skema Bantalan Sosial Lain untuk Warga MBR di Surabaya

Pemkot Surabaya menyiapkan sejumlah bantuan sebagai bantalan sosial, untuk membantu warga yang terdampak akibat adanya kenaikan harga BBM

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya menyiapkan sejumlah bantuan sebagai bantalan sosial, untuk membantu warga yang terdampak akibat adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal ini akan mendukung Bantuan Langsung Tunai (BLT) pengalihan Subsidi BBM dari Kementerian Sosial (Kemensos).

”Selain BLT BBM sebagai bentuk pengalihan subsidi energi yang selama ini belum tepat sasaran, Pemkot Surabaya juga menjalankan berbagai langkah bantalan sosial yang lain untuk membantu warga,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu (7/9/2022).

Bantalan sosial yang diberikan tak selalu berwujud uang, lanjut pria yang akrab disapa Cak Eri itu.

Namun, melalui berbagai program yang tersebar di beberapa dinas. Ini akan sekaligus mengoptimalkan program yang sudah jalan selama ini. Mulai pelatihan kerja hingga pendampingan produksi UMKM.

”Di antaranya, program padat karya Pemberdayaan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) lewat rumah padat karya dan perbaikan Rumah Tidak Laik Huni (Rutilahu), beasiswa SMA-Kuliah, Pendidikan gratis SD-SMP, tebus ijazah SMA hingga beberapa bantuan lain,” ungkap Cak Eri.

Cak Eri menjelaskan, program tersebut akan diberikan kepada warga yang dinilai masih mampu untuk mengembangkan usaha namun berstatus MBR. Sebab, ia mengakui, bahwa tidak semua warga berstatus MBR di Surabaya mendapatkan intervensi BLT BBM.

BLT BBM diberikan kepada MBR yang benar-benar tidak mampu meningkatkan pendapatan, misalnya para lansia.

”Ada orang miskin yang disentuh (diberi intervensi bantuan) pekerjaan, namun nggak bisa langsung naik (pendapatannya). Sehingga mendapatkan bantuan tunai yang harapannya bisa membantu gizi makanan,” ujar Cak Eri.

”Namun, ada pula yang sudah mendapatkan penghasilan Rp 2,5-3 juta per bulan. Nah yang begini, kami berikan bantuan intervensi lewat bantuan usaha agar pendapatan mereka meningkat,” jelas mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini.

Menurut pria yang kini menempuh program doctoral di Unair Surabaya ini, mendukung warga untuk bekerja akan lebih maksimal membuat mereka naik kelas dibanding hanya memberikan bantuan sosial.

”Inilah semangat gotong royong untuk bangkit dan membantu sesama yang seharusnya terus kita lakukan,” tandasnya.

Sementara, Dinas Sosial Surabaya pun akan terus mempercepat sejumlah bantuan lain.

”Kami paralel dengan pemerintah pusat. Pusat membantu apa, daerah membantu apa. Yang bisa kami lakukan, kami maksimalkan,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin dikonfirmasi terpisah.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved