UPDATE Kasus Ferdy Sambo: Kabareskrim Tolak Isu Selingkuh Putri Candrawathi hingga Hoaks Video ART

Kasus dugaan penembakan Birgadir J oleh mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, masih terus berjalan.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
kolase Tribun Medan
Kolase Foto Kuat Maruf (tengah) dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Simak Fakta Adegan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf di Dalam Kamar Berdua. 

SURYA.CO.ID - Kasus dugaan penembakan Birgadir J oleh mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, masih terus berjalan.

Paling baru, isu perselingkuhan Putri Candrawathi pun ikut disorot dalam kasus penembakan Brigadir J.

Tak hanya itu, ada pula kabar hoaks mengenai video wanita diduga asisten ruamh tangga Ferdy Sambo.

Baca juga: Isu Perselingkuhan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diragukan Kabareskrim, Kenapa ART Begitu Berani?

Berikut beberapa update mengenai kasus Ferdy Sambo.

1. Kabareskrim tolak isu perselingkuhan Putri Candrawathi

Melansir Kompas TV, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menolak adanya isu perselingkuhan antara istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dengan Kuat Ma'ruf.

Menurut Agus, isu dugaan perselingkuhan itu tidak terbukti berdasarkan keterangan dari saksi dan para tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Kuat Ma'ruf baru seminggu masuk (kerja) setelah hampir dua tahun (berhenti) karena pandemi Covid-19. Kuat Ma'ruf kena Covid, hal itu terkonfirmasi dari saksi-saksi yang lainnya,” kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022), dikutip dari Antara.

Isu perselingkuhan tersebut mencuat di tengah masyarakat setelah menyaksikan rekonstruksi yang berlangsung pada Rabu (30/8/2022) lalu.

Dalam rekonstruksi peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah, Kuat Ma’ruf berada di dalam kamar Putri Candrawathi lebih dulu daripada Brigadir J. Hal inilah yang menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Namun Agus mengatakan, pada saat kejadian tersebut terdapat saksi lain di lokasi, yakni Susi, asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo.

Susi ada di tangga dekat kamar dan Kuat Ma'ruf yang berada di bawah sedang merokok melihat Brigadir J mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Sebelumnya, Susi mendengar Putri Candrawathi diduga sedang menangis, merintih atau ekspresi lainnya.

“Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat). KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” ungkap Agus.

Baca juga: SOSOK 3 Kapolda yang Didalami Timsus Polri terkait Dugaan Terlibat Kasus Ferdy Sambo, Sempat Viral

2. Hoaks video diduga ART

Beredar sebuah video di media sosial yang menyebutkan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat sempat disiksa di dalam ruang rahasia di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dalam narasi video tersebut dituliskan bahwa wanita dalam video itu adalah asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa video itu tidak benar dan hoaks.

Dedi menyebutkan, tim kedokteran forensik telah mengungkapkan hasil otopsi, yang menyatakan tidak ada penyiksaan terhadap Brigadir J.

Ia juga membantah ada pintu atau ruang rahasia di rumah Sambo.

"Ah enggaklah. Hoakslah itu, kan itu sudah disampaikan oleh dokter forensik. Enggak ada (pintu rahasia)," kata Dedi saat ditanya soal video tersebut, Selasa (6/9/2022).

Dilihat dalam video yang viral tersebut, ada sosok wanita yang diberikan narasi sebagai ART Ferdy Sambo. Wanita itu mengungkapkan ada pintu rahasia di rumah Ferdy Sambo.

Salah satu narasi dalam video itu menuliskan “Pembantu rumah tangga Putri Sambo buka suara”. Wanita itu juga mengatakan, di balik pintu rahasia itu adalah tempat Brigadir J disiksa.

"Di dalam pintu rahasia itu dibuka, di dalamnya ada goa banyak, laki-laki, polisi, semua yang dibunuh yang diambil organ tubuhnya semua dijadikan patung di dalam," ujar wanita itu dalam videonya.

Wanita dalam video itu juga meminta agar pintu rahasia rumah Sambo itu dibuka.

"Tolong dibuka itu pintu rahasia di belakang rumah untuk penyiksaan Yosua, itu ada pintu rahasia, kuncinya ada di lemari sebelah, yang tempat Yosua disiksa," ucapnya.

Baca juga: Ada Apa Istri Ferdy Sambo Cari-cari Brigadir J hingga Bertemu di Kamar Pribadi? Kini Akui Dilecehkan

3. Potensi ancaman untuk Bharada E

Seperti diketahui, dalam rekonstruksi itu, keterangan yang disampaikan Bharada E bertolak belakang dengan empat tersangka lain yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf. 

Hal ini membuat rekontsruksi yang harusnya Ferdy Sambo menembak Brigadir J sesuai keterangan Bharada E, justru hanya menembaki dinding-dinding untuk skenario tembak menembak. 

Lalu, bagaimana kondisi Bharada E setelah dikeroyok Ferdy Sambo Cs? 

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtyas memastikan kondisi Bharada E saat ini sehat dan aman.

"Psikologisnya stabil dan masih semangat untuk mengungkap kejahatan," terang Susilaningtyas dikutip dari tayangan Aiman Kompas TV, Senin (5/9/2022).

Susi memastikan saat ini Bharada E dalam pengawasan LPSK selama 24 jam.

Disinggung saat rekonstruksi Bharada E tampak melawan 4 tersangka lain, menurut Susi terkait itu penyidik yang tahu detailnya. 

"Memang terlihat seperti itu. Memang ada perbedaan versi masing-masing tersangka, dan disimpulkan seperti itu," katanya. 

Terkait kemungkinan Bharada E akan mengubah keterangannya karena ada tekanan, Susi tidak menafikkan kemungkinan itu bisa saja terjadi. 

Karena itu, pihaknya tidak ingin hal itu terjadi sehingga harus melakukan pengamanan dan pendampingan kepada Bharada E selama 24 jam. 

"Jadi kami sangat hati-hati betul jangan sampai berubah keterangannya. Dan dia tetap konsisten sehingga LPSK tetap melakukan pendampingan," kata Susi yang memastikan kondisi Bharada E kini aman dijaga petugas dari Bareskrim dan petugas dari LPSK. 

Menurut Susi, keterangan Bharada E sangat penting karena dia lah yang mengungkap pertama kali adanya pembunuhan Brigadir J, bukan tembak menembak seperti yang diskenariokan Ferdy Sambo.

"Kalau tidak disampaikan Richard mungkin saja penyelesaian internal polri, propam, kode etik dsb. Jadi, sangat penting RIchard bersaksi. Dari keteranagn Richard awal dibukanya takbir," katanya. 

Disinggung apakah sudah ada ancaman pembunuhan ke Bharada E.

Susi mengaku sampai detik ini belum ada, namun dari perkiraan dan analisisinya potensi itu pasti ada dengan berbagai cara.

Bisa ancaman secara langsung, ke keluarga dan bisa saja tak terduga.

"Itu potensi ancaman yang kami perkirakan sabelumnya. Karena itu itu kami urgent seklai memberikan perlindungan kepada Richard," tukasnya.

Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved