Berita Surabaya

Jumlah Penerima BLT BBM di Surabaya Naik 26 Ribu, Dinsos Salurkan Bantuan Sambil Cek Kondisi KPM

Dinas Sosial Surabaya bersama petugas dari kantor pos mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin bersama petugas dari Kantor Pos mendatangi rumah ke rumah para KPM untuk menyalurkan BLT BBM, Selasa (6/9/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Sosial Surabaya bersama petugas dari kantor pos mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Di Surabaya, jumlah penerima BLT BBM naik 26 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam dua hari.

Sebelumnya, Dinsos Surabaya pada Sabtu (3/9/2022) menjelaskan, bahwa jumlah penerima di Surabaya mencapai 71.906 ribu penerima. Namun, Kementerian Sosial lantas memperbaharui data tersebut pada Senin (5/9/2022).

"Untuk kuota Surabaya ada pergerakan data, yang awalnya 71.906 ribu menjadi 98 ribu," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, Anna Fajriatin, Selasa (6/9/2022).

Untuk memastikan akurasi data penerima, pihaknya lantas melakukan pengecekan dengan mendatangi rumah ke rumah KPM. Ini dilakukan sembari menyalurkan BLT BBM.

Di antaranya saat Anna mendatangi rumah warga di Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Selasa (6/9/2022), ia secara langsung berkomunikasi dengan warga.

"Hari ini kami juga melakukan penyerahan secara door to door. Ini yang kedua kalinya. Pertama, kami lakukan di wilayah (kerja Kantor Pos) cabang utara," ujar Anna.

"Sekarang (penyerahan) di cabang selatan bersama teman-teman kantor pos, kelurahan dan pendamping. Kami kembali menyerahkan BLT, sembari kita mengecek kondisi para KPM," tambahnya.

Menurut Anna, hasil dari pengecekan tersebut akan dilaporkan kepada Kementerian Sosial sebagai bahan aktualisasi data penerima.

"Kami menunggu update data dari Kemensos. Data ini dinamis," ungkap Anna.

Dalam penyerahan ini, masing-masing KPM mendapatkan uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Rinciannya, BLT BBM sebesar Rp 300 ribu untuk jatah bulan September dan Oktober (Rp 150 ribu tiap bulan).

Kemudian, juga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 200 ribu.

"Masing-masing KPM menerima BLT sebesar Rp 150 ribu selama 4 bulan yang diberikan dua bulan sekali," jelas Anna.

"September-Oktober diberikan September. Sedangkan (penyerahan tahapan kedua) sekitar November dan Desember, kami tunggu petunjuk dari pemerintah pusat," tambahnya menjelaskan.

Selain secara door to door, Kantor Pos akan melakukan penyaluran secara kolektif. Nantinya, KPM bisa datang ke kantor pos sesuai lokasi penerima.

"Kami diberikan waktu selama 14 hari. Nantinya, sebagian KPM juga datang ke kantor pos. Namun, kami akan re-check. Kenapa kami turun? Kami cek dan re-check untuk melakukan update KPM," ungkap Anna lagi.

Apabila tidak sesuai dengan kriteria, bukan tak mungkin pihaknya akan mencoret dari daftar penerima. Kemudian, bantuan dialihkan ke penerima lain yang lebih memenuhi kriteria.

"Kemarin, (penerima) BLT minyak goreng, juga kami temukan kondisi yang seperti itu (tidak layak). Itu kami update (perbarui). Sebab data dasar dari pemerintah daerah yang kemudian kami update ke pemerintah pusat," tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah menyebutkan data terbaru untuk warga yang layak menerima bantuan langsung tunai (BLT) berasal dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved