Berita Trenggalek
Apresiasi Upaya Lestarikan Budaya Mataraman, Sultan HB X Beri Hadiah Pusaka untuk Trenggalek
Pusaka itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kegigihan Kabupaten Trenggalek untuk merajut budaya Mataraman
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan hadiah berupa pusaka tombak Wos Wignyo Murti kepada Kabupaten Trenggalek saat Malam Puncak Muhibah Budaya di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Kamis (2/9/2022).
Pusaka itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kegigihan Kabupaten Trenggalek untuk merajut budaya Mataraman, utamanya kebudayaan antara Yogyakarta dan Trenggalek.
Sultan mengatakan, ada benang merah yang menghubungkan DIY dan Trenggalek dari sisi sejarah dan budaya.
Benang merah itu, kata dia, yang telah abadi dalam khasanah sejarah dan Mataram harus terus dilestarikan.
"Di mana Daerah Istimewa Yogjakarta dan Kabupaten Trenggalek akan tumbuh dan berkembang bersama dengan sejarah Mataraman," kata Sultan.
Menurutnya, warga Kabupaten Trenggalek patut berbangga dengan histori dan budayanya yang adiluhung.
Menurut Sultan, Trenggalek sejak zaman kuno merupakan daerah berstatus bebas pajak. Status itu diberikan kepada daerah yang dianggap berjasa kepada negara.
Trenggalek juga disebut telah menjadi daerah merdeka dan mandiri sejak zaman Raja Sendok, kerajaan Mataram Kuno.
Sementara soal hubungan sejarah antara DIY dan Trenggalek, keterkaitan itu salah satunya bermula dari perjanjian Gayatri tahun 1755.
Perjanjian itu memecah Kerajaan Mataram menjadi dua, yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Wilayah Kabupaten Trenggalek selain Kecamatan Panggul dan Munjungan masuk ke dalam wilayah kekuasaan Bupati Ponorogo.
Saat itu, Bupati Ponorogo berada di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta.
Sementara wilayah yang kini masuk dalam Kecamatan Panggul dan Munjungan masuk dalam wilayah kekuasaan Bupati Pacitan, yang berada di bawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta.
"Saya menyambut baik inisiatif dari pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk turut nguri-uri budaya Mataram. Saya juga mendukung penuh terjalinnya kerjasama antar kedua daerah," sambungnya.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengaku tersanjung dengan kedatangan Sultan datang ke Trenggalek untuk memeriahkan Hari Jadi Ke-828 Trenggalek.