Grahadi

Pemprov Jatim

Amankan Distribusi BBM dan LPG, Kapolda Jatim: Sebanyak 965 Titik SPBU Akan Kami Jaga

Jaga keamanan ketersediaan stok BBM dan LPG di Jatim, total ada 2.600 personel kepolisian akan jaga 965 SPBU dan enam titik distribusi

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Rakor pengamanan stok BBM dan LPG 3 kg bersama Forkopimda Jatim dan Pertamina yang digelar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/9/2022) sore. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta memastikan bahwa jajaran kepolisian akan turut menjaga keamanan ketersediaan stok BBM dan LPG di Jatim. Khususnya mengamankan proses suplai dan distribusi BBM maupun LPG di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Nico, saat hadir dalam rakor pengamanan stok BBM dan LPG 3 kilogram bersama Forkopimda Jatim dan Pertamina yang digelar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/9/2022) sore.

“Kami ikut menjamin stok dan distribusi BBM dan LPG di Jatim aman. Kami juga tadi sudah rakor dengan kasatwil. Kami bicarakan dua hal, pertama ketersediaan, kedua distribusinya. Kami dari 39 jajaran polres di Jatim, kami telah mendata, ada 965 SPBU yang akan kami jaga dan ada enam titik distribusi juga akan kami jaga. Total ada 2.600 personel yang akan turun,” tegas Nico.

Pihaknya menuturkan, bahwa kepolisian juga telah membuat tim terpadu bersama TNI yang akan mengamankan penjagaan distribusi BBM.

Kepolisian akan memastikan, bahwa distribusi BBM dijaga agar tidak ada prosesnya yang terganggu sehingga suplai ke masyarakat tidak tersendat.

Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga JatimBaliNus, Deny Djukardi menegaskan, bahwa stok BBM maupun LPG 3 kg di seluruh wilayah Jawa Timur saat ini dalam kondisi aman.

Bahkan, Deny menyebut, bahwa stok BBM maupun LPG 3kg di Jawa Timur stoknya masih tersedia hingga 40 hari ke depan. Sehingga ia mengimbau agar masyarakat tak galau ataupun melakukan rush buying.

“Stok BBM di Jatim dalam posisi cukup. Bahkan stoknya ada sampai 10, 30, hingga 40 hari ke depan. Artinya misalnya ada gangguan kita masih bisa bertahan sampai 30 hari ke depan. Terkait stok ini Kami selalu koordinasi dengan wilayah atau pusat,” tutur Deny pada media usai rakor.

Lebih lanjut Deny menegaskan, bahwa pihaknya berharap masyarakat tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan. Yang jika dilakukan justru akan menimbulkan gangguan suplai, distribusi dan juga pengiriman.

“Tapi di beberapa pengalaman jika ada rush buying, kami sudah punya sistem digital dashboard yang bisa melihat stok di masing-masing wilayah, ketahanan waktu. Jika ada yang sudah mepet stoknya, mana fuel terminal terdekat akan langsung mengirim,” tegasnya.

Di SPBU, Pertamina jika akan melakukan pengawasan. Agar jangan sampai ada penyalahgunaan dari spekulan.

“Namun kami pastikan bahwa stok aman, penyaluran BBM dan LPG di Jatim aman,” pungkasnya.

Di sisi lain, sebagaimana diberitakan sebelumnya, di rakor ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menekankan bahwa yang juga harus dipastikan aman adalah BBM untuk alat dan mesin pertanian (alsintan) dan juga kapal untuk nelayan.

Gubernur Khofifah mewanti, jangan sampai kenaikan BBM berdampak pada produksi pertanian maupun perikanan.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved