Berita Kota Kediri
Bedah Buku Sejarah Heritage, Ban Indonesia Beberkan Peran Penting Kediri untuk Ekonomi Global
perekonomian wilayah Kediri dan menempatkan Kediri daerah dengan peran penting di perekonomian global masa itu.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Khazanah sejarah Kediri terdokumentasi dengan peluncuran dan bedah buku berjudul 'Membangun Kemakmuran di Pedalaman : Bank Indonesia dalam Perkembangan Ekonomi Kediri' yang berlangsung di Aula Lantai 5, Kantor BI Kediri, Rabu (31/8/2022).
Kegiatan berlangsung secara hybrid dibuka Direktur Bank Indonesia Institute (BINS), Arlyana Abubakar dan Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch Choirur Rofiq. Bedah buku itu juga dihadiri perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akademisi, perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia (PPBI), pustakawan, budayawan, pemerhati sejarah, wartawan dan mahasiswa.
Bedah buku menghadirkan pembicara Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Jember, Prof Nawiyanto, Ph.D; Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga, Dr Sarkawi B Husain dan Dosen Ekonomi Universitas Jember, Aditya Wardono, Ph.D dengan moderator Analis Eksekutif BINS, Rita Krisdiana.
Direktur BINS, Arlyana Abubakar menyampaikan, buku berjudul 'Membangun Kemakmuran di Pedalaman: Bank Indonesia dalam Perkembangan Ekonomi Kediri' itu hadir sebagai upaya melengkapi dokumentasi memori institusi Bank Indonesia.
Diharapkan juga menjadi bagian dari referensi pembelajaran untuk memaknai perjalanan sejarah ekonomi yang terjadi di Indonesia. “Buku ini adalah buku ke-14 dari Seri Sejarah dan Heritage Bank Indonesia. Kediri adalah salah satu dari 16 KPwBI di berbagai daerah yang memiliki sejarah panjang sejak zaman Hindia Belanda,” jelas Arlyana.
Diungkapkan, sebagai bank sentral, sejarah BI tidak lepas dari sejarah perekonomian bangsa. Sejarah heritage BI Kediri menjadi bagian ingatan kolektif masyarakat Kediri. "Harapannya buku ini dapat menjadi referensi semua pihak, tidak hanya akademisi dan pemerhati sejarah, tetapi juga bagi pembuat kebijakan di daerah agar dapat menyusun kebijakan dengan basis sejarah,” tambahnya.
Sementara Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch Choirur Rofiq menyampaikan, peluncuran buku itu diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan sumber ekonomi baru yang berkelanjutan berdasarkan pengalaman sejarah dan potensi Kediri.
"Utamanya dalam rangka membangkitkan ekonomi Kediri pasca pandemi Covid -19 dan menggapai kembali masa-masa kejayaan Kediri sebagai kawasan industri, pertanian, serta perniagaan," jelas Rofiq.
Anugerah kesuburan alam yang dimiliki daerah pedalaman Kediri, jelasnya, menjadikan Kediri kaya akan hasil produksi pertanian sejak zaman pra kolonial.
Berlimpahnya produksi pertanian hasil budidaya komoditas komersial seperti kopi, tebu, lada, dan kayu manis memberikan dampak positif terhadap perekonomian wilayah Kediri dan menempatkan Kediri daerah dengan peran penting di perekonomian global masa itu.
​Perkembangan kawasan dan perekonomian menjadi kunci yang melatarbelakangi keputusan Direksi De Javasche Bank (DJB) mendirikan kantor cabangnya, yaitu DJB Agentschap Kediri pada 2 Juli 1923.
Kehadiran DJB Agentschap Kediri memiliki peran penting bagi perekonomian Kediri. Ekspansi kredit yang dilakukannya menjadi katalisator dalam pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian dan perkebunan, dan turut mengantarkan ekonomi Kediri menuju masa kejayaan di era kolonial.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia membuat, DJB dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia dan juga Bank Sentral Republik Indonesia pada tahun 1953. Sehingga beberapa eks kantor cabang DJB di berbagai daerah beralih menjadi kantor cabang Bank Indonesia.
Salah satunya adalah DJB Agentschap Kediri, yang sekarang menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri. *****
Bedah Buku Heritage BI Kediri
Bank Indonesia Perwakilan Kediri
BI dorong kemajuan ekonomi Kediri
peran BI pada Kediri masa prakolonial
Sejarah BI lekat dengan Kediri
De Javasche Bank (DJB)
Jemput Bola ke 44 Sekolah, Dispendukcapil Kota Kediri Kebut Perekaman e-KTP untuk Pelajar SMA |
![]() |
---|
Baru Datang di Kota Paling Bahagia di Indonesia, Kapolres Kediri Kota Dicurhati Masalah Kemacetan |
![]() |
---|
Bukan Inflasi, Masalah Stunting Jadi Prioritas dalam Perencanaan Pembangunan Kota Kediri 2024 |
![]() |
---|
Berkolaborasi Dengan Program Pemda, Anggota Muslimat NU Berperan Memerangi Stunting di Kota Kediri |
![]() |
---|
Komisi B DPRD Bojonegoro Studi Banding Terkait Pengelolaan CSR di Kota Kediri |
![]() |
---|