Musisi Angklung Jalanan di Nganjuk Diciduk Bersama Pengemis, Satpol PP Sebut Warga Sudah Terganggu

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Nganjuk gencar menggelar operasi ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibum). Salah satunya dengan melakukan razia petertiban terhadap pengamen dan pengemis di perempatan jalan atau traffic light di Kota Nganjuk.

Kasi Ketertiban Umum Bidang Penegakan Perda Satpol PP Pemkab Nganjuk, Sutikno menjelaskan, razia tersebut merupakan kegiatan rutin dalam rangka penertiban atau operasi terhadap pengamen dan pengemis yang berada di fasilitas-fasilitas umum dan traffic light.

"Dalam kesempatan ini kami tertibkan pengamen angklung yang berada di Kecamatan Nganjuk, tepatnya di perempatan traffic light Ganungkidul. Ini karena keberadaan para pengamen tersebut telah mengganggu pengguna jalan," kata Sutikno, Minggu (28/8/2022).

Selain merazia para pengamen, dikatakan Sutikno, Satpol PP juga menertibkan pengemis bertopeng badut di lokasi yang sama. Alasannya sama, para pengemis tersebut dinilai mengganggu masyarakat.

"Jadi apapun bentuknya, baik pengamen angklung maupun pengemis bertopeng itu telah mengganggu trantibum utamanya bagi pengguna jalan raya ketika berlalu lintas. Dan itu jelas melanggar Perda Kabupaten Nganjuk Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum,” ujar Sutikno.

Para pengamen dan pengemis yang terjaring razia Trantibum Satpol PP, menurut Sutikno, langsung dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Nganjuk. Mereka menjalani pembinaan, pendataan dan peringatan secara tertulis agar tidak mengulangi atau melakukan kegiatan yang ditengarai mengganggu trantibum tersebut.

"Tentunya kalau mereka kembali terkena razia maka akan dilakukan proses pembinaan lebih lanjut dengan mengirimnya ke Dinas Sosial. Dan kami mengimbau masyarakat Nganjuk untuk melaporkan kejadian darurat terkait Trantibum pada Command Center Kabupaten Nganjuk agar segera ditindaklanjuti," tegasnya. ****