Berita Tuban
Waspada Demam Berdarah, Dinkes Kabupaten Tuban Perkirakan Kasus Melonjak Hingga Akhir Tahun
Lonjakan akan terjadi di triwulan akhir 2022, tepatnya pada Oktober hingga Desember mendatang.
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Titis Jati Permata
lihat foto
SURYA.CO.ID, TUBAN - Kasus demam berdarah di Kabupaten Tuban, diperkirakan akan terus meningkat.
Lonjakan akan terjadi di triwulan akhir 2022, tepatnya pada Oktober hingga Desember mendatang.
"Saat ini sudah masuk antisipasi, biasanya lonjakan kasus terjadi Oktober-Desember," kata Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Ratna Sari, kepada wartawan, Jumat (26/8/2022).
Ia menjelaskan, data Dinas Kesehatan per triwulan hingga Juni 2022, angka pasien yang terpapar penyakit akibat gigitan nyamuk itu sudah mencapai 211 kasus.
Bahkan, empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia karena tak mampu melawan demam berdarah.
Sedangkan di tahun 2021 lalu, angka demam berdarah mencapai 223 kasus.
Tingginya penyakit DB ini banyak dialami oleh anak-anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.
"Banyak dialami anak-anak TK hingga SD, angka kasus tergolong tinggi," ujarnya menerangkan.
Ratna menambahkan, guna mengantisipasi adanya lonjakan jumlah penderita demam berdarah di musim penghujan nanti, pihaknya meminta kepada Sekretariat Daerah dan Bupati Tuban, agar memberikan imbauan kepada seluruh pihak kecamatan untuk memerintahkan seluruh kepala desa melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Di antaranya menguras atau membersihkan tempat penampungan air seperti kamar mandi, menutup rapat tempat penampungan air seperti drum, mendaur ulang barang bekas yang sering dijadikan sarang nyamuk. Itu sebagai upaya mencegah demam berdarah.
"Sudah ada surat juga yang ditandatangani oleh Bupati untuk penanganan demam berdarah," pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
