Wawali Surabaya Cak Ji Apresiasi Suara Anak Muda yang Dijaring Harian Surya

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji mengapresiasi suara anak muda Surabaya dalam memaknai Kemerdekaan yang dijaring Harian Surya.

Suara anak-anak muda di edisi Kemerdekaan itu, diserahkan tim Tribunnetwork, Jumat (19/8/2022).

Wawali yang akrab disapa Cak Ji ini menerima langsung edisi Suara Anak Muda itu dari Wapimred Harian Surya Tri Mulyono.

"Saya mengapresiasi suara dan pemikiran anak muda Surabaya di Surya. Arek-Arek Suroboyo hebat," kata Cak Ji usai menerima koran Harian Surya edisi 17 Agustus 2022.

Salah satu suara anak muda Surabaya adalah terkait merdeka mendapatkan pekerjaan.

Wawali yang kental dengan sapaan Cacake Arek Suroboyo ini menandaskan, bahwa HUT Kemerdekaan ke-77 inilah momentum kebangkitan. Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.

Dua tahun gelombang pandemi Covid-19 menjadikan situasi dan ekonomi stagnan. Tidak hanya Surabaya, tapi global. Salah satu yang menjadi konsentrasi Pemkot Surabaya adalah memikirkan banyaknya angkatan kerja muda yang kena PHK.

Disebutkan, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Cak Ji sepakat memberdayakan mereka kembali.

"Caranya, kami maksimalkan aset pemkot untuk rumah padat karya. Ada hall milik pemkot untuk kafe di Jl Nias. Banyak aset lain untuk membuka cucian mobil motor dan kegiatan ekonomi warga yang lain," jelas Cak Ji.

Yang luar biasa, seluruh karyawan kafe dan cucian itu memperkerjakan anak-anak dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Setelah sebelumnya mereka diberi pelatihan khusus sesuai bidangnya.

Cafe Viaduct By Gubeng adalah kafe yang menempati aset Pemkot Surabaya. Selain memperkerjakan anak-anak muda MBR, yang hebat kafe ini menyediakan menu UMKM.

"Produk UMKM dijual di situ. Ramai sekali kafenya, karena bagus," ujarnya.

Pemberdayaan ekonomi model begitu akan terus dilakukan Pemkot Surabaya. Ada lahan tidur dimaksimalkan untuk pertanian dan kegiatan bernilai ekonomi lainnya.

Anak muda Surabaya juga menyuarakan bagaimana menikmati kota dengan layanan publiknya. Cak Ji setuju. Salah satunya adalah upaya Surabaya memangkas birokrasi yang bertele-tele.

"Kini semua layanan masyarakat cukup tuntas di kecamatan. Kecuali izin skala besar seperti limbah. Layanan kependudukan mengganti nama dulu sampai ke pengadilan, kini cukup di kecamatan," kata Cak Ji.