Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

KRONOLOGI Kapolri Kena Jebakan Prank Irjen Ferdy Sambo, Nangis-nangis Laporkan Brigadir J Adu Tembak

Bukan hanya komisioner Kompolnas yang kena prank Irjen Ferdy Sambo, ternyata Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga kena drama mantan Kadiv Propam Polri.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Tribunnews.com
Kronologi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terjebak prank Irjen Ferdy Sambo. Sehari setelah pembunuhan berencana, Ferdy Sambo nangis-nangis melaporkan Brigadir J adu tembak dengan Bharada E di rumah dinasnya kepada Kapolri. 

SURYA.co.id - Bukan hanya komisioner Kompolnas yang kena prank Irjen Ferdy Sambo, ternyata Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga rupanya kena drama mantan Kadiv Propam Polri itu.

Sebelum Kapolri, Menkopolhukam Mahfud MD saat podcast dengan Deddy Corbuzier menceritakan komisioner Kompolnas juga kena prank.

Tak hanya itu, video Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berpelukan dengan Ferdy Sambo sambil menangis-nangis malah viral.

Saat bertemu dengan mereka, Ferdy Sambo nangis-nangis dan mengatakan Brigadir J adu tembak dengan Bharada E.

Belakangan, Tim khusus bentukan Kapolri menemukan fakta bertolak belakang, justru Ferdy Sambo menjadi otak pembunuhan Brigadir J.

Kini, Ferdy Sambo menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Sambo tak sendiri, kelakuannya pun membuat Richard Eliezer alias Bharada E, Brigadir Rocky Rizal dan asisten rumah tangganya bernama Kuwat Maruf menjadi tersangka pembunuhan berencana.

Ferdy Sambo juga menyeret 35 polisi dari jenderal bintang 1 hingga tamtama melakukan pelanggaran etik Polri.

Belum lagi istrinya, Putri Candrawathi berpotensi menjadi tersangka atas laporan palsu yang dilayangkan keluarga Brigadir J

Berikut ini kronologi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kena prank Irjen Ferdy Sambo :

Penasihat Ahli Kapolri, Prof Hermawan Sulistyo dalam acara Catatan Demokrasi TV One mengungkapkan kronologi tersebut.

Sebelum Hermawan membenarkan, pengacara keluarga Brigadir j, Kamaruddin Simanjuntak lebih dahulu mengungkapnya.

Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan setelah pembunuhan, Ferdy Sambo sendiri yang melapor ke Kapolri.

"Begitu dibunuh Brigadir J, tanggal 8, FS ini menemui Kapolri," ucap Kamaruddin Simanjuntak.

Ia menyebut saat melapor ke Kapolri, Ferdy Sambo berpura-pura menangis.

Ferdy Sambo menyampaikan ke Kapolri penyebab tewasnya Brigadir J karena adu tembak dengan Bharada E.

Skenario tipu-tipu tersebut sebelumnya sudah dipersiapkan Ferdy Sambo bersama Eks Staf dan Penasihat Ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah.

"Pura-pura menangis, pura-pura menjadi korban," kata Kamaruddin Simanjuntak.

"Lalu dibuatkan skenario oleh staf ahli ini," imbuhnya.

Namun skenario Ferdy Sambo dan Fahmi Alamsyah berhasil dibongkar.

Pada kenyataannya Brigadir J tewas ditembak Bharada E karena perintah jenderal bintang dua tersebut.

Tak berselang lama Fahmi Alamsyah akhirnya mundur dari jabatannya, lalu Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

"Kemudian penulis skenario sudah gagal, kita patahkan," ucap Kamaruddin Simanjuntak.

"Terbukti penulis skenario sudah mundur, tapi mundur saja tidak cukup, tahan dan hukum penulis skenario itu," imbuhnya.

Dibenarkan staf ahli Kapolri

Hermawan Sulistyo lalu membenarkan pernyataan Kamaruddin Simanjuntak terkait Ferdy Sambo melaporkan peristiwa tewasnya Brigadir J ke Kapolri.

Ia juga mengaminkan kalau kala itu, Kapolri telah dibohongi oleh Ferdy Sambo, yang menyebut Brigadir J tewas karena baku tembak.

"Iya melapor, kalau ada tembak-tembakan," kata Hermawan Sulistyo.

"Kapolri juga dibohongi oleh Ferdy Sambo?" tanya pembawa acara.

"Iya, itu kan malam, " tegas Hermawan Sulistyo.

Hermawan Sulistyo kemudian membocorkan ucapan Kapolri saat mendengar laporan Ferdy Sambo.

"Lalu ditanya 'sudah lapor ke penyidik'?" kata Hermawan Sulistyo.

"Ditanya 'sudah lapor ke Polres?' 'sudah'," imbuhnya.

Meski begitu, menurut Hermawan Sulistyo Kapolri kala itu tidak percaya begitu saja dengan ucapan Ferdy Sambo.

Listyo Sigit sudah merasakan keganjilan dari tewasnya Brigadir J.

"Yang minta pasal 340 (pembunuhan berencana) itu Pak Kapolri, naluri itu diterapkan," ucap Hermawan Sulistyo.

"Sebelum dilaporkan Bapak (Kamaruddin Simanjuntak, Kapolri sudah tahu, 'ini mengarah ke 340, coba cari bukti',"

"Kemudian bapak muncul, 'itu karena saya'," imbuhnya.

Lalu Hermawan Sulistyo dan Kamaruddin Simanjuntak berdebat sengit, terkait siapa duluan yang merasakan keganjilan di kasus Brigadir J, yang semula dilaporkan meninggal dunia karena baku tembak.

"Kalau saya tidak lapor, yang berkembang dua laporan itu (pelecehan dan percobaan pembunuhan)," celetuk Kamaruddin.

"Tidak," tegas Hermawan Sulistyo.

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak Ucapan Kapolri saat Pertama Kali Dengar Laporan Brigadir J Tewas, Ferdy Sambo Nangis-nangis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved