Berita Entertainment

TERBARU Aksi Pesulap Merah Setelah Berseteru dengan Gus Samsudin: Bongkar Misteri Korban Santet

Berikut kabar terbaru Aksi Pesulap Merah Setelah Berseteru dengan Gus Samsudin. Bongkar Misteri Korban Santet.

instagram Pesulap Merah
Pesulap Merah atau Marcel Radhival. Simak kabar terbaru Aksi Pesulap Merah Setelah Berseteru dengan Gus Samsudin. 

SURYA.co.id - Kabar terbaru Pesulap Merah atau Marcel Radhival aksinya terus jadi sorotan setelah berseteru dengan Gus Samsudin.

Ia banyak diundang dalam acara TV. Dan saat itulah Pesulap merah memberikan penjelasan terkait hal-hal yang dianggap gaib.

Salah satunya Pesulap Merah membahas tentang Santet di acara Pagi Pagi Ambyar.

Menurut Pesulap Merah, tak semua orang yang mengeluarkan benda-benda asing dari perutnya adalah korban santet.

Beberapa korban justru penyebanya bukan santet tapi karena efek psikologis.

"Kalau untuk yang keluar-keluar benda atau ada benda di dalam perut.

Itu sampai saat ini masih bisa dijelaskan secara ilmiah," kata Pesulap Merah dalam acara "Pagi Pagi Ambyar" belum lama ini.

Lebih lanjut, Pesulap Merah mengutarakan penjelasan ilmiah soal fenomena ada benda tak wajar di dalam tubuh seseorang.

Hal itu kabarnya berkaitan dengan gangguan makan Pica.

Gangguan makan Pica akan membuat yang mengalami memiliki keinginan dan nafsu makan terhadap benda atau zat yang tidak biasa.

Gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja.

"Contohnya ada dua kasus di Indonesia yang cukup terkenal. Satunya ini ada paku banyak di perut.

Yang satunya lagi ada benda-benda kecil, dari mulai koin, tutup botol, terus juga uang kertas Rp20 ribuan dan lain sebagainya," kata Pesulap Merah menjelaskan.

"Awalnya ini diduga bukti santet nih. Tapi nyatanya setelah diteken sama psikologi dan psikiater untuk ngaku si korban.

Akhirnya mengakui kalau ternyata itu gangguan Pica namanya.

Gangguan makan yang mana seseorang makan hal yang bukan makanan," imbuhnya.

Kasus lain yang disebutkan oleh Pesulap Merah adalah kasus di India, di mana ada penderita gangguan Pica yang sangat suka memakan pisau rumput sampai puluhan pisau rumput masuk ke tubuhnya.

"Kasus terbesar Pica ada di India. Ada 40 pisau rumput di dalam perut.

Ketika diteken-teken untuk ngaku akhirnya ngaku bahwa dia suka rasa besi dan rasa darah dalam waktu bersamaan," ujar Pesulap Merah.

Mendengar penjelasan tersebut, Rian Ibram selaku host "Pagi-Pagi Ambyar" langsung bertanya.

Ia ingin tahu apakah semua orang yang mengaku korban santet dan pernah muntah benda aneh adalah penderita gangguan Pica.

"Tapi apakah kamu yakin bahwa seratus persen bahwa mereka yang mengaku sebagai korban santet itu memiliki gangguan Pica?" tanya Rian Ibram.

"Yang udah-udah mengakui (punya gangguan makan Pica)," tegas Pesulap Merah.

Dituntut Seratus Miliar oleh Gus Samsudin

Sementara itu, Pesulap Merah telah dilaporkan oleh Gus Samsudin ke Polda Jatim atas dugaan pencemaran nama baik.

Gus Samsudin pun telah menjalani pemeriksaan pada Jumat (12/8/2022) lalu. Sementara Pesulap Merah dijadwalkan diperiksa pada pekan depan.

Baik Pesulap Merah maupun Gus Samsudin sama-sama memberikan klarifikasi. Keduanya beberapa kali diundang program TV swasta dan podcast pesohor tanah air.

Keduanya terang-terangan tak mau kalah. Bahkan Gus Samsudin mengatakan bahwa pihaknya meminta ganti rugi sebesar Rp 100 miliar.

Hal tersebut ia katakan kepada Denny Sumargo.

Kepada mantan pebasket tersebut, Pesulap Merah membeberkan tujuannya melayangkan tuntutan kepada Pesulap Merah.

Diduga, Gus Samsudin dituduh oleh Pesulap Merah.

Ia disebut telah menggunakan trik atau tipuan untuk mengelabuhi pasien yang berobat kepadanya.

"Kita kembali ke permasalahannya begitu yang di mana di situ saya dikatakan melakukan penipuan," kata Gus Samsudin, dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo melansir Tribunnews.

"Lalu yang ingin saya tanyakan di sini siapa yang saya tipu, mana korbannnya lalu apa alat buktinya," sambungnya.

Karena itulah, Gus Samsudin tidak terima dengan tuduhan tersebut, kemudian menganggap Pesulap Merah telah melakukan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.

Gus Samsudin mengatakan bahwa tindakan Pesulap Merah menimbulkan opini bagi masyarakat Indonesia.

"Negara kita ini negara hukum, tentu semuanya harus berjalan dengan hukum," terang Gus Samsudin.

"Apalagi akibat-akibat yang dilakukan Bang Marcel ini luar biasa dampaknya terutama terhadap pasien-pasien saya, keluarga saya, santri-santri, dan padepokan saya."

"Makanya saya mengambil tindakan hukum saat ini, tindakan hukum saya bukan hanya tentang pencemaran nama baik."

"Tetapi mendistribusikan sesuatu hal yang bukan miliknya, yang kedua ujaran kebencian karena ini menimbulkan opini di masyarakat kita."

"Dan yang ketiga menimbulkan kerusuhan dan perusakan," paparnya.

Tak hanya menuntut pidana, Gus Samsudin juga berencana membuat gugatan perdata.

Tuntutannya tak main-main, yakni meminta ganti rugi sebesar Rp 100 miliar

"Ini bicara disini ya penasehat hukum saya menuntut beliau Rp 100 miliar untuk hal ini," ujarnya.

Saat ditanya Denny Sumargo soal tujuan dari penuntutan tersebut, Gus Samsudin menerangkan bahwa ini semua untuk dijadikan pelajaran bagi masyarakat.

"Semuanya untuk pembelajaran di dalam masyarakat, bahwa jangan sampai panjenengan melakukan sesuatu hal yang melanggar hukum," jelas Gus Samsudin.

Bahkan, Gus Samsudin juga mengaku siap untuk dihukum jika terbukti berbuat salah.

"Kalau saya melanggar hukum, saya siap untuk dipenjara. Bukan hanya sekedar tutup channel," pungkasnya.

Pesulap Merah Diperiksa Pekan Depan

Adapun, Pesulap Merah akan diperiksa pada pekan depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Plh Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Harianto.

Hanya saja pihaknya belum dapat menentukan  hari, tanggal, dan waktunya.

Namun, ia menjanjikan, pemeriksaan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Rencananya pekan depan kami akan memeriksa si pesulap merah, iya MR.

Bunyi suratnya ya memanggil untuk klarifikasi. Untuk harinya, kami akan kabari nanti," katanya saat dihubungi TribunJatim.com (grup SURYA.co.id), Jumat (12/8/2022).

Perihal bunyi surat agenda pemeriksaan tersebut, mantan Kapolsek Bubutan Polrestabes Surabaya itu, mengungkapkan, pemeriksaan terhadap pesulap merah, dalam rangka memanggil untuk melakukan klarifikasi atas aduan yang dilakukan Gus Samsudin sebagai pihak pengadu.

"Rencananya pekan depan kami akan memeriksa si pesulap merah, iya MR. Bunyi suratnya ya memanggil untuk klarifikasi.

Untuk harinya, kami akan kabari nanti. Kenapa kami periksa ya karena gak ada lagi saksi atas aduannya itu. Kan yang diserahkan bukti video yang diunggah oleh akun channel yang bersangkutan," tambahnya.

Melalui hasil pemeriksaan yang akan dilakukan pekan depan, pihak penyidik bakal memperoleh gambaran awal mengenai aduan tersebut, apakah nanti dapat berlanjut ke tahapan pelaporan atau tidak.

"Iya masih aduan. Makanya nanti kita lihat apakah dari pemeriksaan itu memenuhi unsur, maka bisa dinaikkan menjadi laporan kepolisian," pungkas mantan Kasat Reskrim Polres Malang Kota itu.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved